Hantaran Nasi Uduk Yang Di Tunggu-tunggu
#tantangan hari ke-48
****
Hidup ditanah rantau tidaklah mudah. Banyak hal baru yang harus kita sesuaikan dengan kebiasaan sehari-hari selama dikampung halaman. Apalagi jika merantaunya disuatu daerah yang sangat bertolak belakang dari sisi budaya, bahasa dan suku. Butuh waktu yang panjang untuk bisa totalitas dalam beradabtasi. Dengan tidak meninggalkan kebudayaan dan bahasa ibu kandung pastinya. Adabtasi dibutuhkan agar kita mampu berkomunikasi dan menyatu dalam dunia baru, dunia perantauan. Tanpa beradabtasi sudah barang tentu kita tidak akan bisa berbaur dan memiliki partner di tanah rantau. Hidup untuk belajar, karena keseluruhan dari hidup adalah belajar. Pelajaran tentang hidup bermasyarakat tidak akan kita temukan di bangu sekolah. Dari lapangan dan pengalaman kita dapat belajar tentang hidup dengan segala keabsolutannya.
Yang tidak kalah pelik ketika kita memilih untuk merantau adalah kita harus siap dengan segala konsekuensinya, termasuk persoal lidah. Tidak semua makanan dan minuman ditanah rantu bisa langsung klik di lidah. Antara Sumatera dan Jawa sangat jelas perbedaan rasa pada lidah. Mayoritas lidah orang Sumatera terbiasa dilumuri rasa gurih, sedang Jawa lebih dominan manis pada setiap menu masakan. Jangankan beda Provinsi, beda kecamatan saja sudah berbeda pula persoal rasa. Meskipun sama-sama suku Jawa.
Kenelangsaan sering kali menimpa diriku. Seorang anak rantau yang masih belum bisa move on dari beberapa menu khas Sumatera yang tidak tersedia di tanah rantau. Sering hanya menelan air liur ketika hasrat ingin makan salah satu menu khas Sumatera namun jelas tidak terwujud. Karena ketidak tersedianya menu tersebut. Atau, kalaupun tersedia biasanya dengan cita rasa yang sangat jauh berbeda. Menu Sumatera dengan cita rasa Jawa.
Nasi uduk mungkin disetiap daerah dan provinsi pasti tersedia. Tentu dengan nama dan rasa yang berbeda. Meskipun bahan dan proses pembuatannya terbilang sama. Di Sumatera nasi uduk bernama nasi lemak. Lemak artinya enak. Rasa enak yang dihasilkan dari rempah-rempah dan santan kelapa. Orang Sumatera ketika masak olahan masakan, terutama sayur, lauk pauk pun demikian nasi lemak menggunakan rempah yang berlimpah. Sehingga rasanyapun terasa lemak nian (enak sekali).
Beberapa hari yang lalu, hasrat ingin makan nasi uduk kembali mencuat. Hasrat yang sering kali tidak dapat saya tahan, meski tahu pada akhirnya hanya kecewa yang didapat. Karena, lagi-lagi persoal rasa yang tidak sesuai ekspektasi dikepala. Ya, namanya juga pengen. Barangkali bisa menemukan nasi uduk yang enak dan punel meskipun tidak sama persis rasanya dengan nasi lemak. Tetap saja saya berkelana mencari nasi uduk kemana-mana. Sejauh ini, belum ada nasi uduk di Daerah Jember yang dapat mengisi ekspektasi dikepala saya. ( mungkin sahabat Jember bisa rekomendasikan nasi uduk yang enak dan punel!. Saya tunggu dikolom komentar ya). Rekomendasi anda sangat berarti bagi saya.
Di tanah rantau, pasti kita bertemu dengan perantau lainnya. Meski tidak sama persis dari Sumatera. Namun, paling tidak kita bisa bernostalgia, bertukar cerita tentang bagaimana menaklukan tanah rantau dan lain-lain. Salah satunya bisa bertukar menu masakan. (ups maaf, karena saya kurang handal dalam memasak, biasanya saya tidak memberi masakan melainkan kue-kue yang terbiasa nangkring di dilemari toko pusat oleh-oleh). Nah, kebetulan sahabat rantau saya yang satu ini sangat jago sekali memasak. The best masakannya. Nasi uduk maha karya dari tangan sang anak ibu kota, anak metropolitan, namun handal dalam memasak berbagai menu masakan. Ya, Nasi uduknya dapat memberi kepuasaan bagi otak saya yang sering dikecewakan. Ha. . Lebay amat ya.
Terimakasih kak Tantrie Leonita, hantaran nasi uduknya seketika ludes des tak bersisa. Sering-sering ya menghantar menu masakannya. Ha..... Mulai ngelunjak. Ups....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen,,, Rancak bana... Ilok Nian,, Itulah kisah sedih anak rantau sumatera di pulau jawa... hehe.... Sukses selalu
Sedih- sedih sedap uda. Terimaksih banyak uda mampir.. Sukses selalu juga untuk uda dan kita semua