IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI KOMUNIKATIF & KARAKTER PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
#tantangan hari ke-39
****
Bimbingan Tehnis mata pelajaran bahasa Arab yang dilaksanakan pada Sabtu, 7 November 2020 sesi ke-2 yang disampaikan oleh Al- Mukarrom bapak muh. Ilyas, Lc. M.M.Pd yang bertema:
"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI KOMUNIKATIF LITERASI DAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS E-LEARNING"
Pemaparan materi yang disampaikan beliau sungguh memukau. Menghipnotis setiap yang mendengarkan. Terutama bagi saya. Seorang anak manusia yang tersesat di tanah rantau. Waktu 2 jam pun tidak berasa lama. Andai tak terbatas ruang dan waktu, ku ingin meminta kepada sang Nara sumber untuk memaparkan materinya lagi dan lagi. Bagaimana tidak, sepanjang penjelasan beliau menggunakan bahasa Arab secara fasih. Luar biasa menginspirasi. Apalagi bagi diriku yang masih sangat awwam dan haus akan pembaharuan disegala bidang pengetahuan. Karena hakikatnya ilmu adalah berkembang. Eitsss bukan hanya badan ya yang bisa mengembang. He.....
Setelah beliau membuka pertemuan dengan kalimat-kalimat Thoyyibah dan doa. Materi yang beliau paparkan adalah tentang
"الأخطاء الواردة في تعليم اللغة الأجنبية"
(Kesalahan-kesalahan Dalam Pembelajaran Bahasa Asing):
* Pertama:
"tidak adanya contoh yang baik dari para guru ( عدم القدوة من قبل المدرس)"
Menurut beliau, dalam mengajarkan pelajaran bahasa asing dalam hal ini adalah bahasa Arab. Guru tidak menggunakan bahasa Arab untuk menjelaskan materi, sehingga para siswa jarang mendengarkan kosa kata dan kalimat dalam bentuk bahasa Arab kecuali sangat sedikit. Hal inilah yang menjadikan alasan beliau bahwa guru belum memberikan contoh yang baik kepada siswa. Adapun solusi dari beliau agar para guru tidak menggunakan bahasa Ibu (Bahasa Indonesia) ketika menjelaskan materi sebagai berikut:
1. Mencari kosa kata (Mufrodat) yang sulit Dari teks yang dibaca
2. Memberi sinonim pada kata-kata kata yang belum diketahui
3. Jika belum mengerti, maka harus dengan menggunakan bahasa tubuh/ bahasa isyarat dengan gerakan
4. menggunakan gambar
Melalui 4 point tersebut, insyaallah siswa akan paham terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.
*Kedua:
"menterjemahkan teks kebahasa Ibu (bahasa Indonesia) secara langsung. (الترجمة الي لغة الأم)".
Ketika memasuki materi terjemahan, baik dari bahasa Arab-Indonesia ataupun sebaliknya, guru seharusnya tidak langsung menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Melainkan menggunakan 4 cara sebagaimana yang dijelaskan pada nomor pertama. Dengan pembiasaan ini, lama kelamaan Biiah (Lingkungan) akan tercipta tanpa kita sadari.
*Ketiga:
Guru banyak berbicara menggunakan bahasa Indonesia (المدرس يتكلم كثيرا بلغة الأم).
Mengapa dipondok pesantren Biiah lingkungan berbahasa Arab/Inggris sangat mudah dan cepat tercipta?.
Jawabannya hanya satu " kebiasaan berbicara menggunakan bahasa Arab/ Inggris", baik dikalangan santri dan so pasti dikalangan para gurunya. Nah, jika guru Pengampuh bahasa Arab saja sudah jarang berbahasa Arab. Maka, bagaimana dengan para siswanya?. Ups untuk jawabannya, Silakan dijawab dalam diri kita masing- masing Ya. Saya sangat yakin, kalian pasti tahu jawabannya.
*Keempat:
Guru banyak menggunakan gaya bahasa ibu (Indonesia, jawa, sumatera dll) ketika berbicara menggunakan bahasa Arab (المدرس يستخدم كثيرا اسلوب لغة الأم).
Hal yang tidak kalah penting dalam belajar bahasa asing adalah dari sisi "GAYA BAHASA". Gaya bahasa sangat berperan penting dalam bicara berbahasa Arab. Pengaruhnya sangat besar terhadap anak-anak dan juga sangat fatal dalam ma'nah.
*Kelima:
(المدرس يسختدم كثيرا لهجة لغة الأم) Guru banyak menggunakan logat bahasa ibu (Indonesia, jawa dll) ketika berbicara bahasa Arab.
disadari atau tidak, kita sering kali berbicara menggunakan bahasa Arab namun logat masih khas Indonesia sekali. memang kita bukan penutur asli, namun tidak salah jika kita juga belajar keseluruhan dari Bahasa arab tersebut, termasuk persoalan Lahjah (logat).
selain tentang kesalahan- kesalahan guru bahasa Arab dalam mengajarkan bahasa Arab, beliau juga memaparkan tentang kesalahan- kesalahan penggunaan kata yang tidak tepat dalam membuat kalimat bahasa arab (الأخطاء الشائعة في استخدام العربية)
ada beberapa hal yang beliau angkat dalam pembahasannya, diantaranya adalah:
1. استخدام الإستفهام
banyak diantara kita salah dalam menggunakan kata tanya kalimah istifham. antara bahasa Arab dan Indonesia jelas sekali perbedaannya dalam hal gramatikal. di dalam bahasa Arab sangat memperhatikan dari sisi jenis kelamin muannats dan muzakkar, khususnya dalam penggunaan kata tanya juga dibedakan dari عاقل و غير عاقل yang beraka atau tidak berakal, benda hidup yang berakal atau benda mati.
kata من untuk pertanyaan terhadap orang yang berakal, sedang kata ما kata tanya yang digunakan ketika bertanya tentang benda yang tidak berakal. pertanyaan siapa namamu adalah jenis pertanyaan yang tidak berakal, karena yang ditanyakan adalah nama, bukan orang. nama termasuk kata yang tidak berakal. sehingga penggunaan kalimat tanya yang tepat adalah ما اسمك (masmuka) bukan من اسمك (man ismuka).
2. اتباع قوائد لغة الأم
sering kali kita berbicara menggunakan bahasa Asing namun masih mengikuti kaidah bahasa ibu. sebagai contoh bukunya Fatimah hilang. kata Nya dalam bahasa kalimat bahasa indonesia tersebut diterjemahkan secara mentah kedalam bahasa Arab, sehingga kalimat yang terbentuk menjadi kalimat yang rusak.
3. التعدي بنفسه و التعدي بحرف الجر
kebiasaan kita dalam menggunakan huruf jer. kata الى yang kita artikan ke, kepada, terhadap, untuk dan lain- lain. padahal tanpa الى suatu kalimat sudah mengandung kata kepada.
contoh:
aku bersyukur kepada Allah (اشكر الله) ini contoh kalimat yang benar. namun kenyataan di lapangan, kita sering kali menggunakan (اشكرالى الله) ada kata الى yang disisipkan dalam kalimat tersebut.
4. قياس اللغة الأجنبية بلغة الأم
tolak ukur penggunaan bahasa asing baik dari segi gramatikal ataupun lainnya, sering kita ukur dengan bahasa Indonesia. padahal setiap bahasa itu terdapat perbedaan- perbedaan. terutama dalam hal kaidah. walaupun beberapa gramatikal masih ada kesamaan.
5. الأساليب المستخدمة في اللغة الأجنبية
pada kata aku lulus dalam bahasa Indonesia tidak akan menimbukan kontroversi apapun, namun akan berbeda jika salah penggunaan huruf dalam bahasa Arab. kata في dan kata من dalam kalimat aku lulus akan bermakna fatal jika salah dalam menggunakan kedua kata tersebut.
تخرجت في المدرسة الثانوية الحكومية الإسلامية 2 جمبر (aku lulus dari MAN 2 Jember)
تخرجت من المدرسة الثانوية الحكومية الإسلامية 2 جمبر (aku tidak lulus dari MAN 2 Jember)
pada kalimat kedua menggunakan kata من yang berarti keluar dari madrasah. keluar dalam keadaan gagal.
itulah kenapa belajar bahasa Arab membutuhkan waktu yang lama dalam mempelajarinya agar dapat menguasainya secara baik dan benar. hal sekecil apapun tidak luput dari perhatian ketika belajar bahasa Arab. salah harokat ya salah arti, apalagi salah huruf.
نزل المطر من السماء (hujan turun dari langit)
نزل المطار من السماء (bandara turun dari langit)
sama- sama menggunakan kata م-ط-ر namun akan berbeda arti jika ketambahan satu huruf saja مطار. kata م-ط-ر tanpa huruf alif yang berarti hujan sedangkan yang menggunakan huruf alif artinya bandara.
hidup untuk belajar, belajar dan belajar. karena keseluruhan dari hidup adalah belajar.
sekian dari saya, terimakasih banyak untuk diri saya sendiri yang masih sangat haus akan pengetahuan dan kepada seluru reader dimanapun kalian berada. mohon jika terdapat typo diharap untuk memberi perbaikan dan atau terdapat pendapat yang berbeda bisa kita diskusikan. salam kenal, salam literasi dan salam ta'zhim dari saya....



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen reportasenya, Bunda. Tetap semangat. Salam literasi
Terimakasih pak. Salam literasi
Keren pisan mbak.. Sukses selalu
Amin. Terimakasih byk pak