Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
KSM, kisah Kasih Di Bangku Madrasah
Aliansyah berharap dimaafkan oleh Adawiyah

KSM, kisah Kasih Di Bangku Madrasah

#tantangan hari ke-23

****

Pagi ini, sebelum berangkat ke Madrasah. Aliansyah menemui ustadz bidang keamanan. Dengan sangat gentlemen sekali, Aliansyah meminta takzir atas kesalahan yang telah ia perbuat. Ia baru tersadarkan oleh untaikan kata ustadzah kemarin pagi, saat ia diminta untuk ke kantor. "Aliansyah, apa benar kamu mencintai Adawiyah, seperti kata romantis yang kau tuangkan pada si jingga, atau kau hanya sedang memainkan drama?", tanya ustadzah penuh selidik. "Sungguh ustadzah, aku mencintainya. Adawiyah gadis yang memiliki karakter kuat, yang tidak dimiliki oleh gadis manapun. Sudah berbulan-bulan aku mencari tahu tentang dia. Semua tentangnya, membuatku semakin tergila-gila", jelas Aliansyah. "Kamu salah nak, hakikat cinta tak perlu kau ungkapkan dengan kata-kata. Cukup kau rapal dalam doa. Cinta itu saling menjaga. Menjaga segala indera dari hasrat semu belaka. Cinta tak haruslah kau bukti dengan ikatan, ikatan yang tidak disukai oleh agama. Pacaran bukanlah solusi, mengeksplor diri demi aktualisasi. Itu salah besar nak. Coba kau renungkan lagi ya nak, pinta ustadzah pagi itu. Dengan segenap cinta yang memenuhi pembulu darah, Aliansyah mulai mengerti, bagaimana dia harus menjaga cinta yang sesungguhnya. "Jika Adawiyah adalah jodohku, suatu hari nanti, dia akan datang untukku. Jika tidak, maka Allah sudah menetapkan jodoh terbaik untukku. Ahk....Jangan sampai aku menjaga jodoh orang lain", keluh Aliansyah.

Siang itu, dibawah terik yang menyengat, Aliansyah diberi takzir oleh ustadz. Aliansyah dijemur di lapangan basket madrasah. Semua mata dapat melihatnya. Ada yang ibah, ada yang justru bahagia. Berbeda lagi dengan fans garis kerasnya. Mereka menjadi garda terdepan untuk mensupport Aliansyah. Melototi siapa saja yang hendak mencela idolanya. Pokok parah banget dah. Uda kayak selebritis papan atas saja. Ha....ha...

Disudut ruang, Adawiyah masih menyimpan sedihnya. Adawiyah tak menghiraukan apa yang sedang Terjadi. Hiruk pikuk disetiap kelas tedengar, sekalipun tak mampu mengalihkan lara Adawiyah. Bukan, bukan karena Aliansyah. Dia sudah memaafkannya. Dia sedih karena satu sisi di hati Adawiyah tumbuh benih rasa tak tega melihat Aliansyah yang sedang ditakzir. Adawiyah mengutuk satu sisi hatinya yang mulai berkhianat itu. "Kenapa sih rasa ibah itu harus hadir. Bukankah seharusnya semua hatinya tak menghiraukan Aliansyah!, tidak... tidak, ini hanya rasa kasihan yang dimiliki semua orang yang memiliki hati nurani. Ini murni karna kasihan saja. Iya kan!", tanya Adawiyah pada hatinya. Seolah dia menyangsikan hatinya itu. Adawiyah bersikukuh meyakinkan hatinya, bahwa dia tidak ada rasa apapun dan sedikitpun untuk Aliansyah. Namun, lagi-lagi hati Adawiyah menolaknya. "lihat tu Aliansyah kepanasan dibawah mentari yang terik, kasihan bukan. Dia gak salah no, dia hanya mengungkapkan apa yang dia rasakan. Kasihan sekali, gara-gara loe tu Adawiyah, Aliansyah dihukum sendirian". Keluh sisi hatinya yang sedari tadi menerima kehadiran Aliansyah. Coba loe mau jadi pacarnya Aliansyah, kan asyik jadi berdua yang ditakzir. Akhhhhh...... Adawiyah menjerit kencang sekali. Stop, stoop, stoooop teriak Adawiyah seolah menengahi pertingkaian kedua sisi hatinya. Kali ini nama Aliansyah berhasil merasuk ke otak Adawiyah. Adawiyah kesal sekali. Kenapa sih hati dan otaknya di penuhi oleh Aliansyah. Aliansyah, Aliansyah dan Aliansyah.

#akankah Adawiyah berhasil bertahan dengan kegigihannya menolak Aliansyah, atau justru luluh dan menerima Aliansyah sebagai pacarnya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Panjang banget paragrafnya Bunda

28 Oct
Balas

Ya bu he....

28 Oct

Wow....keren sekali dek vin... ditunggu kelanjutannya...

27 Oct
Balas

Terimaksih mbkku

27 Oct



search

New Post