#tantangan hari ke-45

****

pekerjaan berat menjadi makanan sehari-hari. Mengangkat beban dengan berbagai tekstur dan bentuk yang beragam. Ya, kuli bangunan. Profesi yang sering kali diremehkan oleh sebagian besar orang. Mereka bekerja mulai pukul 07.00-16.00 wib. 9 jam lamanya mereka berkutat dengan berbagai material bangunan. Pasir, semen, cat, tangga, genteng, keramik, internit dan banyak lagi alat yang mereka pergunakan. Dari yang besar dan berat hingga sangat kecil dan ringan. Bermandikan cucuran keringat, mengeluarkan semerbak aroma tidak sedap. Debu dan kotor menjadi sahabat yang begitu melekat pada diri mereka. 9 jam lamanya berselimut keringat, debu dan puing bangunan yang melelahkan.

Rasa capek dan gerah terpancar dari rawut wajah yang mulai mengeriput. Iseng ku tanya, " bapak usia berapa?. 43 tahun nak, jawabnya lirih sembari mengaduk pasir dan semen. Usia yang masih terbilang muda, namun keriput sudah memenuhi setiap kisi wajah. Kerja keras dan beban berat menjadi penyebabnya. Dua hari ini beberapa kuli bangunan sedang menggarap internit kamar dirumah. Bersyukur saya berkesempatan bisa berinteraksi secara langsung dengan mereka. Saya yang terlahir cerewet ini, banyak mengajukan pertanyaan disela kesibukan yang mereka lakukan. Dari jawaban-jawaban singkat merekalah saya banyak belajar.

Kuli bangunan profesi yang dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang. Namun bagiku, pekerjaan mereka Sungguh mulia. Setiap insan terlahir pada maqom masing-masing. Setiap maqom yang Kita duduki memiliki value. Disinilah status makhluk sosial yang kita sandang difungsikan. Saling berkontribusi mencipta peradaban dimuka bumi yang sedang kita singgahi. Saling memberi manfaat dan kemaslahatan antar sesama makhluk hidup tanpa membedakan profesi yang dilakoni.

خير الناس انفعهم للناس

(Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain)