Mengunduh Mangga dihalaman Mertua
#tantangan hari ke-28
****
Hidup di perkotaan membuat kita tidak memiliki akses halaman yang luas. Apalagi tinggal diperumahan dengan luas tanah 8X12 m². Jangankan tanaman buah, bebungaan saja sepi dirumah. Meskipun sebagian besar orang demam bunga sampai merogoh koceh dalam-dalam. Saya mah santuy wae, kagak tergiur sedikitpun. Maaf, apalagi untuk spesies keladi-keladian dan si janda bolong. Gak ngefek blas.
Pernah suatu ketika main kerumah teman suami, dan kebetulan dodolan kembang. Bunganya bagus - bagus, indah sangat. Tapi ya, cuma senang melihat namun tak ingin memiliki. Terpesona, jelas dong. Siapa coba yang tidak terpesona melihat pemandangan bunga yang beraneka warna dan indah-indah. Kamu aja bisa jatuh cinta, apalagi saya!. Tapi tetap, Jatuh cinta tanpa harus memiliki eak eaak gubrak ha....
Ketika pamitan, saya ditawari bunga Aglonema yang berwarna merah pekat, katanya sih mahal. Masih berukuran sedang tapi sudah cantik sekali. Kisaran Rp. 85-100 rb. Gilanya lagi, harga ditentukan berdasarkan banyaknya daun. Angkut gratis dah mbk, kata si temannya suami. Tapi dasarnya emang tidak mau ngerumat bebungaan, ya saya tolak deh. "maaf mas, saya tu sukaaaa banget sama bunga, tapi saya sedang tidak suka ngerumatnya. Kasian entar bunganya layu dan mati ditangan yang tidak tepat seperti saya, yang ada nambah dosa dong saya, kata saya sambil nyengir". Untung si Dia tidak kecewa. Ya jelas kagaklah wong bunga mahal gitu gak jadi saya angkut ha.... Dan anehnya saya juga tidak kepikiran ngangkut gratis tu bunga dan jadi sok dermawan dan pahlawan gitu, bunganya bisa dikasihkan pada orang lain. Sungguh menjadi SOK itu bukanlah pilihan dan merupakan sifat yang tidak terpuji. Cukup jadi diri apa adanya, bukan ada apanya. Agar persahabatan, pertemanan, persaudaraan bisa langgeng, Sakinah, Mawaddah dan Rahmah. Yang setuju dengan pernyataan saya bolehlah komen ya.
Nah, karena sekarang lagi musim buah mangga. Manggapun menjamur dimana- mana. Seperti rintik hujan, Menyebar kemana-mana. Beberapa kali saya diantari tetangga buah mangga siap makan, pernah juga dikasih mangga khas Situbondo dari partner kerja yang muanis pol seperti yang memberi (ups serius ni saya muji), kalau dikasih lagi kagak nolak kok, beneran ha...
Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa dirumah kita tidak punya pohon mangga yang tinggal metik dari pohonnya. Adanya si metik di bakul tetangga. Gak bisa puaskan metiknya. Semakin banyak metik ya semakin banyak juga dolar yang dikeluarkan. Rugi dibandar dong. He.. Akhirnya si babang yang seperti orang ngidam maksa pengen ngunduh buah mangga, padahal kagak punya pohon mangga. Aneh tapi benaran adanya. Berangkatlah kita kerumah orang tuanya alias mertua saya. Kebetulan dirumah mertua ada satu pohon mangga yang berbuah lebat sekali. Sangking pengen ngunduh langsung dari pohon, padahal buah mangganya belum mateng. Persis orang ngidam, gak bisa ditunda ataupun diganti yang lain. Kudu ngunduh mangga langsung dari pohon sekarang juga. Fix, kita sampai kerumah orang tua. Si Babang tanpa sungkan sedikitpun langsung nyari gala dan ya beberapa buah manggapun berhasil ia unduh. Sedang saya masih malu-malu dan penuh sungkan hanya sibuk bermain dengan para krucil. Tanpa di komando dan diberi arahan, mereka kompak sekali. Ternyata semua krucil mengenakan pakaian serba pink. Jadilah keluarga pinkers deh. Babang senang, anak-anak senang dan sayapun ikut senang. Alhamdulillah weekend yang menyenangkan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
enak sekali.Aglonemanya berikan saya saja bun.He he.Salam sukses
Monggo.... Monggo bu. Salam sukses juga nggih bu
Kalau saya pehobis tanaman sejak kecil Bu Veni, maafkan jika saya sdh mengoleksinya sejak dulu hha. 1998 saya sdh mengoleksi sekitar 22 jenis. Memandangnya memunculkan inspirasi menulis. Salam literasi dan salam sukses selalu Bu Veni :)
Saya juga gak tertarik beli Bunga2 yg lagi ngetren, Bu. Tapi kalo dikasih .... Gk nolak deh .... Salam literasi, Bu.
He.... Jatuhnya kasian sama bunga kalau layu apalagi sampai mati bu. Jadi saya tolak deh. Salam literasi bu