Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Minggu Dan Hujan Yang Menyelimuti

Minggu Dan Hujan Yang Menyelimuti

#tantangan hari ke-56

****

Hampir setiap hari, hujan berderai membasuhi pipi pagi. Melengkapi malas yang bergelayut dipundak dan tak kunjung berlari. Hari ini, hari Minggu. Sedikit berbeda dengan Minggu-minggu yang telah berlalu. Mendung dan rintik hujan, membuat cuaca terasa dingin sekali. Keadaan ini membuatku justru menarik selimut dan blungker didalamnya. Meski mata sudah tak mau dipejamkan, namun raga tetap tak mau beranjak dari tempat ternyamanku.

Untuk persoal masak, tidak pernah menjadi masalah disetiap hari Minggu. Toh warung mbk Sri di blok sebelah selalu buka. Menawarkan segala macam menu. Atau ada bubur ayam keliling yang setiap hari juga lewat depan rumah. Bahkan setiap pagi tidak pernah sepi dari penjual masakan yang menawarkan beragam menu siap santap. Tidak perlu ribet harus menabuhkan wajan dan bergelut dengan bumbu masakan. Jika ada yang simple kenapa harus milih yang ribet bukan!. He.....

Emak-emak zaman sekarang memang sangat berbeda dengan emak-emak zaman emak saya. Kalau zaman emak saya dulu, tidak pernah mau membeli masakan siap santap. Kudu masak. Kata emak saya "setiap pagi kudu masak, dari masakan dapat melahirkan banyak cinta yang menyebar hingga ke perut keluarga". Ah.... Pesan emak saya sungguh membuat jiwaku delematis. Tatkala rasa enggan menyentuh wajan mulai menggelora, seperti pagi ini.

Pagi ini saya putuskan untuk tidak masak. Sudah ku siapkan dua mangkok bubur ayam langganan untuk sarapan. Kebetulan, selepas Subuh, Pak Su dan si Sulung melanjutkan mimpi yang sempat terputus karena azan Subuh. Entah pukul berapa mereka bertahan dipulau kapuk. Jika bangun, mereka pasti bergembira karena bubur ayam sudah tersedia. Menu sederhana, meski bukan terlahir dari tangan si emak yang sering malas masak ini. Namun cinta dan bahagia selalu menaungi keluarga kecil kami. Setiap keluarga pasti berbeda dalam mengayuh bahtera rumah tangga. Berbeda bukan berarti tidak bahagia. Kita memiliki cara yang berbeda untuk bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar Bu, berbeda bukan berarti tidak bahagai. salam literasi.

29 Nov
Balas

Mantap, pagi hari sarapan bubur ayam...sukses selalu

29 Nov
Balas



search

New Post