Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nafas Di Rampas Dari Raga Yang Tak Berdaya
Foto diambil dari google

Nafas Di Rampas Dari Raga Yang Tak Berdaya

#tantangan hari ke - 31

 

****

Karet merupakan komoditas terbesar dan  salah satu sumber penghidupan bagi warga yang hidup di kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Sebagian besar warga bertani menyadap getah karet. Hampir setiap warga memiliki kebun karet sendiri. Maklum di daerah yang terletak di luar pulau jawa tersebut masih terdapat banyak lahan kosong tak berpenghuni. Oleh warga, lahan tersebut dimanfaatkan untuk ditanami ribuan pohon karet. Sekaligus menjadi upaya pelestarian hutan.

Pada tahun 2011, petani karet mencapai puncak kesuksesan. Hal ini dikarenakan harga getah karet alam melambung tinggi mencapai Rp. 60.000 perkg. Karena banyaknya permintaan akan karet sebagai bahan baku dibeberapa perusahaan besar di Indonesia hingga luar negeri. 

Namun kebahagiaan yang baru dinikmati oleh petani harus kandas seketika. Pasalnya, dibeberapa negara penghasil karet juga berlomba-lomba meningkatkan jumlah stok getah karet alam.  Seperti negara tetangga Vietnam, Malaysia, Thailand dan beberapa negara lainnya. Bahkan beberapa perusahaan beralih menggunakan karet sintesis yang terbuat dari minyak mentah. Hal ini menyebabkan stok karet melimpah. Sehingga mempengaruhi harga jual karet yang kian merosot. Harga jual karet perkg tidak cukup untuk membeli 1 kg beras. Rakyat seperti kehilangan nafas, namun mereka tetap tak berdaya. 

Rendahnya harga getah (lateks) karet alam, membuat para petani beralih tanaman bahkan ada yang beralih profesi demi menyambung hidup. Sekarang masyarakat Sumatera khususnya Sumatera Selatan  memilih berkebun sawit. Kebun karet yang terhampar luas dipapas dan berganti pohon Sawit. Bagaimanapun sektor perkebunan lebih dominan di pulau Sumatera.

Semoga pemerintah melihat jerit tangis rakyatnya sehingga mampu memberi keputusan yang tidak merugikan semua pihak, negara dan terutama RAKYAT biasa. Karena Rakyat merupakan komponen utama bagi negara. Tanpa Rakyat, negarapun tiada. Tanpa Rakyat, kantong tebal penguasapun Kosong. Saya mewakili rakyat Sumatera Selatan angkat menyuarakan isi hati kami. Tolong naikkan kembali harga getah karet alam. Ribuan nyawa tidak dapat bernafas lega, ketika satu-satunya mata pencaharian tak ada harga. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga suara ibuk didengar ya bun, keren

04 Nov
Balas

Amin. Sering sedih bun kalau dapat informasi dari keluarga tentang warga yang sudah tdk bisa ngaret tapi blm dpt juga nyari kerja lainnya. Tdk semua warga punya modal untuk buka usaha lain.

04 Nov



search

New Post