Notifikasi WA dan Undangan Momong Mahasiswa
#Tantangan hari ke-3
****
Kling…. Denting rington WA berbunyi. Kuhampiri gawai yang tergeletak di atas meja belajar putriku. Kubuka aplikasi WA dan ku baca pesan tersebut. Ternyata berisi undangan tentang penyerahan mahasiswa magang masa darurat covid-19 (MMDC) (praktik pengalaman lapangan/ppl dan kuliah kerja nyata/kkn). Alhamdulillah syukurku. Aku masih berkesempatan membimbing para calon guru seperti diriku 5 tahun lalu, kenangku.
Pagi ini aku bersiap- siap untuk WFO (Wrok From Office). Aku bergegas menyiapkan segala sesuatu yang kubutuhkan ketika WFO, tak terkecuali gawai dan laptopku. Bismillah ku nyalakan si Putih yang telah 8 tahun ini menemaniku. Ngeng….. dengan semangat baru ku pacuh laju si Putih. (suatu hari akan kuceritakan tentang si Putih)
Sesampainya di tempat ku mengais rezeki. Aku segera menuju ruang lab 1, sebagaimana petunjuk yang terdapat dalam informasi WA yang kulihat kemarin sore. Dengan sedikit ngos- ngosan ku dorong pintu lab. Maklum ruang lab 1 berada dilantai atas. Untuk menuju kesana aku harus melewati beberapa anak tangga. Assalamualaikum…. Sapaku pada teman- temanku disana dengan wajah sumringah. Ternyata yang hadir baru 2 orang saja. Ok, aku belum terlambat, batinku berbisik.
Kunyalakan laptopku, dengan lincah jemariku menari indah diatasnya. Kutekan link Zoom yang telah di Share bersamaan dengan undangan tersebut. Yups aku terhubung dengan pihak penyelenggara. IAIN Jember. Aku disambut hangat oleh moderator. Dengan hikmat kudengar setiap sambutan dan penjelasan yang disampaikan oleh nara sumber. Sekitar 2 bulan para mahasiswa itu akan aku emongi. Seperti tahun- tahun sebelumnya. Tapi ini akan sangat berbeda. Sekarang semua aktivitas dilakukan secara virtual. Hemmmm tantangan baru lagi, semangat juga harus baru. Tanamku dalam sanubari.
Tibalah saatnya bagiku sebagai guru pamong untuk memperkenalkan diri. Aku yang memang terlihat masih sangat muda belia, cantik nan rupawan dan tentunya juga baik hati. Yang baca jangan menghujat ya ha… ha…mau nabok langsung juga tidak apa-apa. Aku ikhlas, sumpah ikhlas banget asal naboknya pakai uang segepok ya. Sang moderator memperkenalkan diriku, seperti yang telah ku tulis diatas. Moderator menyampaikan kepada 2 mahasiswa yang nantinya akan menjadi momonganku. “nanti jangan salah ya, ini Ibu Veni Kumala, Guru Bahasa Arab bukan mahasiswa apalagi siswa. Gelak tawapun pecah seketika, sedang aku hanya nyegir seperti biasanya. Ya aku sering sekali dipanggil siswa oleh para guru yang merupakan teman sejawatku. Apalagi ketika aku hanya memakai seragam batik biasa. Batik yang bukan seragam madrasah. Atau ketika ada perayaan hari- hari besar Islam, dimana semua guru menggunakan busana muslimah seperti abaya. Ya sudahlah, aku pasti tenggelam dalam dunia siswa. Tak ada satupun yang menyangka kalau aku seorang guru, apalagi guru Bahasa Arab. Kecuali jika sudah benar- benar bertemu empat mata. Loh…. Ini bu Veni toh, saya kira siswa. Ya selalu saja begitu komentar beliau- beliau. Aku ma hora popo, mau dibilang siswa ok, mau dipanggil bu guru juga boleh, mau dipanggil bu guru kecil juga tidak masalah toh aku memang masih kecil. Baik tubuh maupun usia ha….ha.…ha.…
Sekian ceritaku siang ini…
#Jember, 7 Oktober 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah...sudah ngirim tantangan nih bunda......tambah mantep
Sampun ibu cantik.
Mantab ulasan kegiatannya bu..sukses selalu, salam literasi
Cerita menarik...salam.literasi
Terimakasih bunda. Salam kenal ya
Bunmut..eh..CikGuMut..semangat dengan amanah barunya.Jadi guru pamong yang tentunya beda dg th sebelumnya...yang penting jangan sampai "mamong" ya. Sukses selalu
Amin.Trimakasih bunsay untuk supportnya.
Menarikk cerita nya bu Salam kenal ibu cantikSya Mahasiswi IAIN Jember
Salam kenal Diana Fitria. Terimakasih y
Ternyata selain cantik dan pinter, ibuguru muda ini juga jago nulis ya semoga dipermudahkan dalam segala urusannya ya bu
Amin. Wah Puspita bisa aja mujinya. Pokok ojok jhaluk nilai 100 y