#tantangan hari ke-40

****

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Artinya antara yang satu, membutuhkan yang lainnya. Saling terikat dan saling bergantungan. Tidak ada manusia di dunia ini tidak membutuhkan orang lain. Sekaya atau sehebat dan sepintar apapun manusianya, dia pasti tetap membutuhkan ulur tangan dari orang lain.

Allah SWT telah menjelaskan tentang peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti". (Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com).

Dari ayat diatas, dapat kita ambil i'tibar bahwa, meski kita berbeda jenis kelamin, beda warna kulit, suku, ras, bahasa dan kesenangan (hobi). Kita harus tetap saling support (tentunya dalam hal kebaikan). Kita sungguh dilarang untuk mencaci, merendahkan apalagi sampai menjatuhkan. Perbedaan itu seharusnya membuat kita bertambah dewasa dalam bersikap dan bertindak. Bukan justru kekanak-kanakan.

Pada abad 21, kita diberi keleluasaan dalam mengaktualisasi diri. Tanpa pandang perbedaan. Setiap manusia memiliki hak yang sama. Namun yang perlu kita titik tekankan bahwa, Dalam hak kita ada hak orang lain. Hak kita tentunya dibatasi oleh hak orang lain. Begitu pula sebaliknya. Kita tidak bisa serta merta seenaknya menghakimi orang lain. Tanpa tabayyun dan izin dari orang yang bersangkutan. Disinilah pentingnya kita memahami dan mengaplikasi peran kita sebagai makhluk sosial secara baik dan benar. Tanpa harus menyakiti dan merusak makhluk lainnya.