#tantangan hari ke-75

****

Sepulang dari madrasah, ku lajukan my beat dengan pelan. Setengah mengantuk. Si kecil yang tengah aktif dan sudah mulai bisa meminta sesuatu. Membuatku memberhentikan sepedaku tatkala melewati rumah uti. Dia yang sedang memainkan drama hari ini, mampu mencuri kantuk yang sedari tadi bergelayut dipelopak mataku. "Mbk, Nawa nangis tu minta motor- motoran seperti punya temannya, cerita Om Nawa penuh semangat. Ku lihat Si Nawa sedang menangis di gendongan uti karena menginginkan mainan tersebut.

Ku nyalakan beat putihku, lalu ku hampiri mereka berdua. " Nawa mau apa sayang?, tanyaku padanya. "Ntuh...tuh... Telunjuknya mengarahkan pandanganku pada benda yang mencuri perhatiannya, aik... Aik, Awa aik... (Naik- naik, Nawa mau naik) mainan tersebut. Suara mungilnya yang belum begitu jelas mengucapkan sepatah kata, membuatku selalu gemas padanya. Ku jelaskan padanya, bahwa bunda harus pulang dulu, mandi dan shalat dulu, untuk kemudian membeli mainan motor yang diinginkan.

Setelah ku telp si Buya, kami sepakat untuk pergi ke toko mainan langganan. Setelah kami shalat, kamipun berangkat menuju toko, tentu bersama kedua krucilku yang sholihah. Setiba disana, kami langsung menuju lantai 2, tempat mainan beroda dua, roda tiga dan beroda empat berada. Semua motor kami perlihatkan pada si bungsu, berharap dia bisa segera memilih. Nyatanya, dari sekian motor yang diperlihatkan tidak ada yang mampu membuatnya suka. Justru pandangan dan jari telunjuknya tidak pernah terlepas pada sebuah mobil berwarna merah. Kami yang menyadari hal tersebut, langsung meminta tolong pelayan untuk menurunkan mobil- mobilan tersebut. Dan taraaaaa, my bungsu langsung jatuh cinta. Dia sangat antusias dan tak ingin keluar dari mainan mobil- mobilan yang dia pilih. Ok, fix kita pilih sesuai keinginannya. Si merah untuk bidadari kecilku. Dia yang tidak begitu antusias pada boneka, namun sangat luar biasa menyukai mainan mobil- mobilan. Dari mobil- mobilan yang kecil, sedang dan besar, hingga mobil benaran.