Veni Kumala

Veni Kumala, Lahir dibumi Silampari, 12 Agustus 1992. Seorang anak rantau yang menetap di bumi perantauannya, JEMBER. Berangkat dengan bekal tekad dan nekat. Ba...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tempoyak, Bahan Masakan Anti Mainstream Yang Melegenda

Tempoyak, Bahan Masakan Anti Mainstream Yang Melegenda

#Tantangan hari ke-7

****

Tepuyak, begitulah sebutannya dilingkungan keluargaku. Dalam mayoritas Bahasa di Bumi Silampari dikenal sebagai tempoyak. Sudah pernahkah mendengar istilah tempoyak?, atau sudah pernah mencobanya?. Tempoyak adalah bahan masakan yang terbuat dari buah durian. Yang telah mengalami proses fermentasi. Berbau menyengat dengan tekstur lembek. Dengan cita rasa asam yang khas. Rasa asam dari tempoyak berasal dari tingginya kadar Lactic Acid Bacteria (LAB).

Bahan yang dibutuhkan dalam membuat tempoyak mudah dijumpai. Selain mudah, ketersediaan bahanpun melimpah ruah. Namun bahan dasarnya saja yang lumayan sulit. Karena buah durian tidak selalu ada. Buah durian termasuk buah musiman. Nah, kita hanya membutuhkan garam saja untuk membuat tempoyak. Proses pembuatannyapun sangatlah mudah. Jika ada istilah seperti membalikkan telapak tangan. Dalam membuat tempoyak kita cukup mengupas buah durian yang telah matang, memisahkan daging dari bijinya lalu masukkan semua daging durian kedalam dirigen atau stoples kemudian taburkan garam secukupnya. Tutup rapat dirigen atau stoples yang telah berisi cikal bakal tempoyak tersebut lalu tunggu sampai satu minggu.

Dalam kurun waktu minimal satu minggu, tempoyak sudah dapat digunakan. Tempoyak juga sangat awet. Bisa digunakan dalam jangka panjang. Bisa berbulan- bulan atau bertahun- tahun lamanya. Semakin lama, rasa dan aromanya juga semakin kuat. Perpaduan rasa asam, asin dan manis menambah kenikmatan ketika disantap. Diberbagai daerah yang merupakan rumpun bangsa Melayu (daerah Sumatera, Malaysia dan Kalimantan), tempoyak diolah dengan cara yang berbeda- beda. Cita rasanyapun jelas berbeda.

Di Lubuklinggau misalnya. Tempoyak biasa diolah untuk sambal ataupun gulai. Gulai kepala ikan Mas menjadi salah satu masakan khas daerah sana. Kuah dari gulai tersebut berasal dari tempoyak. Untuk membuat gulai kepala ikan, kita hanya membutuhkan bawang putih, cabe, kunyit, serai, gula, garam dan tentunya tempoyak. semua bumbu diulek kecuali tempoyak, (karena sudah lembek ya guys). Setelah diulek, bumbu digongso atau ditumis hingga mengeluarkan aroma wangi. Kemudian cemplungkan tempoyak sekitar 1 ataupun 2 sendok makan sesuai kebutuhan, lalu tuangkan air secukupnya. Jika sudah mendidih barulah kita masukkan ikan Mas. (semua bagian ikannya bukan hanya kepala doang. Eman dong kalau hanya kepala doang. Ha….). Sebenarnya semua jenis ikan, baik ikan tawar, ikan laut ataupun ayam, dan daging lainnya bisa dimasak gulai tempoyak. Apalagi di daerah yang tidak tersedia ikan mas.

Untuk memasak sambal tempoyak juga sangat mudah. Bumbunya juga sama seperti membuat gulai kepala ikan Mas. Yang berbeda hanya proses memasaknya saja. Jika gulai dibiarkan berkuah, sedang sambal harus dikentalkan. Bisa kita tambahkan ikan teri atau ikan seluang (ikan kecil- kecil yang dijaring dari sungai). Soal rasa, sambal ini juga tak kalah mantab dan pastinya bikin nagih. Kebayangkan bagaimana rasanya?

Selain rasanya yang enak, juga memiliki banyak manfaat. Tempoyak sangat baik untuk pencernaan, dapat memperlancar BAB dan meningkatkan daya tahan tubuh. dimusim pandemic seperti yang melanda di seluruh negara saat ini, kita butuh berbagai nutrisi untuk meningkatkan imun. Tempoyak bisa menjadi alternatif menu pilihan. Ada yang berani mencoba?.

#Jember, 11 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kok jd penasaran ya...cita rasanya kyk apa kalau masakan jawa ya...pingin

11 Oct
Balas

Harus penasaran mbk. Di Jawa gk ada mbk. Kalau mbk punya stok durian lebih mbk bisa mencoba membuat sendiri

11 Oct

Sayangnya... Saya Ndak suka durian bu... Hmmm!

11 Oct
Balas

Durian aj gk suka, apalagi tempoyaknya ya ha....ha...Semangat bu Ridha

11 Oct

Boleh mbk. Pokok mau ya bu guru Matematika yang super semangat dan hebat

12 Oct
Balas

Penasaran mau cicip...

12 Oct
Balas

Bisa dicoba

12 Oct

Super sekali...semangat dan sukses selalu sahabat literasi...mari kita terus budayakan literasi dengan Saling Kunjung Saling Sanjung...

11 Oct
Balas

Masyaallahu tabarokah. Terimakasih banyak pak untuk kunjungan dan motivasinya. Salam bersilaturahim

12 Oct

Keren Bunmut..membacanya tak kuasa mengalirkan saliva..ingin mencoba

11 Oct
Balas

Insyaallah entar kalau pulkam saya bawakin buat bu Titik ya.Biar gk penasaran lagi

11 Oct

Sama... aku juga ingin mencoba... mencoba makan maksudnya. Yang bikin tetep dek vana yak vunu lah...

11 Oct



search

New Post