Bagi Saya WFH adalah WME (Tagur-70)
Penulis : Verawati
Siapa bilang WFH itu santai? Bagi saya WFH lebih identik dengan WME alias work more effective.
Mengapa lebih effective ? Karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan sekaligus, misalnya:
Pertama, sebagai guru kita tidak hanya mengajar, melainkan juga harus belajar. Dengan wfh sangat memungkinkan kita ikut berbagai seminar dari waktu ke waktu secara online setelah kita selesai melakukan pelayanan mengajar secara online.
Mengikuti seminar atau diklat-diklat online dewasa ini sangat banyak pilihannya, mulai dari gratis hingga yang berbayar.
Pilihlah seminar dan Diklat yang relevan dengan pengembangan diri sebagai guru dan jangan lupa cari yang memiliki sertifikat minimal 32 jam untuk dapat digunakan sebagai portofolio kenaikan pangkat sebagai PNS.
Kedua, ketika kita wfh, pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor dapat dilakukan secara bersamaan. Durasi ngobrol yang kurang bermanfaat dengan sesama rekan kerja bisa dikurangi.
Ketiga, dengan wfh kita bisa istirahat sesuai dengan kapasitas kekuatan diri sendiri. Tidak perlu menunggu jam istirahat tiba. Dengan waktu kerja yang lebih fleksibel, wfh dapat menjangkau segala sesuatu lebih cepat yakni jika lapar tinggal ke dapur, jika ingin ke toilet juga jaraknya dekat.
Keempat, wfh dapat lebih konsentrasi dalam bekerja. Bagaimana hal ini bisa diwujudkan? Caranya sediakan tempat khusus di rumah sebagai tempat untuk kita bekerja secara wfh. Usahakan tempat tersebut nyaman untuk mengetik, ada meja dan kursi yang luas serta akses internet yang memadai. Dengan beberapa sarana tersebut, kerja apapun akan lebih mudah karena zoom dan sebagainya dengan siswa bisa dilakukan dengan lancar.
Kelima wfh harus disiplin waktu. Kenapa? Terkadang godaan HP yang menganggur dan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya seringkali mengganggu. Tahu-tahu hari sudah siang padahal kita belum selesai mengecek tugas yang dikirimkan oleh siswa secara keseluruhan. Hal ini memerlukan kedisiplinan tingkat tinggi khususnya bagi seorang ibu rumah tangga.
Jangan pedulikan dulu pekerjaan rumah. Makanya sebelum mulai wfh kalo bisa semua pekerjaan dapur dan sumur sudah beres. Tentu tidak ada masalah bagi mereka yang memiliki asisten rumah tangga. Tulisan ini dimaksudkan bagi wanita karir yang juga sibuk sebagai ibu rumah tangga seperti saya.
Keenam jangan sampai lupa untuk membagi waktu antara kapan di ruang kerja untuk wfh dan kapan untuk memenuhi panggilan bantal dan kasur.
Memang sangat sulit untuk menghindar dari panggilan bantal dan kasur saat siang hari setelah jam makan siang. Kalau wfo alias work form office kita sangat disiplin ikut jadwal masuk ke kelas, tapi jika wfh, setelah makan siang kita seolah-olah dihipnotis oleh bantal dan kasur untuk segera datang menghampirinya. Meskipun tidak lama kita butuh istirahat, paling-paling hingga pukul 2 atau 3 sore.
Inilah salah satu kelemahan wfh yakni bekerja banyak godaan yang kurang berguna. Namun dengan niat yang kuat karena ada target yang ingin dibuat, yakinlah kita tidak terkena dengan hipnotis tersebut.
Beranjak sejak pukul 3 sore tentu sudah antri lagi pekerjaan yang menanti, misalnya membersihkan rumah, memasak sore dan menyiiram tanaman di halaman rumah. Menyiram inilah pekerjaan wfh yang paling saya sukai di sore hari.
Beranjak ke pukul 4 sore kita sudah harus melakukan absensi dan sejak itu pula lah pekerjaan wfh berakhir.
Coba kita evaluasi, produk apa yang bisa dihasilkan oleh sebuah aktivitas wfh pada hari ini? Sebuah konten pembelajaran untuk pertemuan yang akan datangkah? Sebuah hasil penilaian sebagai feed back untuk siswa kah? Sebuah event ikut seminar atau diklat kah? Sebuah artikel untuk dijadikan sebuah buku kah?
Apa yang bisa kita hasilkan dengan melakukan wfh pada hari itu? Jika tidak ada satu pun produk atau kegiatan berguna yang kita lakukan, maka wfh menjadi sia-sia. Wfh menjadi kontra produktif dengan begitu besar biaya yang telah dikeluarkan oleh negara untuk membiayai kita sebagai tenaga kerja.
Oleh karena itu marilah kita berusaha untuk efektif dalam memanfaatkan wfh. Kerjakan apa yang kita bisa dengan terukur dan dapat dilihat hasilnya. Bukan untuk siapa-siapa kok hasilnya. Suatu hari jika kita harus menunjukkan bukti fisik atas hasil kerja kita selama wfh, maka bukti tersebut adalah fakta bahwa kita betul-betul melakukan WFH atau WME kalo menurut istilah saya.
Taman aster ,9 Maret 2022
Dari seorang pekerja yang sedang melakukan WFH
Bu Vera
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih Bu delmaria. Salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu delmaria. Salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu delmaria. Salam literasi ya Bu
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih Bu Dede. Salam literasi juga ya
Salam literasi
Salam juga Bu Risma....
Semangat WFH
Semangat juga Bu etri
Tulisannya kereeeen bunda, salam literasi
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Terimakasih Bu bahirni. Masih banyak belajar Bu..salam literasi ya Bu
Mantap bundaSalam Literasi
Salam literasi juga Bu delmaria