Berjalan Satu Arah Bersama Keluarga

Oleh : Bu Vera

Kita tidak pernah tahu anak yang kita lahirkan itu akan menjadi apa di masa depan.

Namun demikian kita perlu menggunakan nalar dan logika kita untuk membawa anak-anak kita ke jalan yang benar.

Tidak masalah jika anak-anak kita tidak menjadi orang kaya atau terkenal karena yang paling penting mereke merasa cukup dan tumbuh menjadi pribadi yang benar.

Standar kebenaran dalam hidup ini adalah berjalan sesuai aturan di jalan yang lurus dan diridhai oleh Allah. SWT.

Kita tidak perlu aset yang berlebihan untuk mengisi kehidupan dunia ini. Yang terpenting kita punya cukup untuk bekal selama hidup di dunia dan punya perbekalan juga untuk kehidupan akhirat nanti.

Anak kita adalah salah satu media penolong saat kita sudah finish dalam menjalani kontrak hidup yang hanya sesaat ini.

Dengan kisaran rata-rata waktu 60-70 tahun untuk normalnya waktu hidup, maka kalkulasi saldo waktu hidup khususnya untuk saya pribadi sekitar 15 tahun lagi.

Dengan jangka waktu 15 tahun itu, perlu persiapan aset anak yang berkualitas untuk media penolong kita saat kehidupan kita sudah berbeda alam nanti.

Bukan aset berwujud yang kita perlukan nanti. Tapi aset tidak berwujud berupa doa, kesadaran untuk terus mendoakan dan melakukan amal sholeh itulah pribadi yang harus kita bentuk di mental anak-anak kita.

Semua manusia sesungguhnya.berada dalam kerugian, kecuali:

1. Orang-orang yang beriman.

2. Orang-orang yang melakukan amal Sholeh.

3. Orang-orang yang saling menasehati dalam kebenaran.

4. Orang-orang yang menasehati dalam kesabaran.

Anak-anak kita adalah cerminan dari seberapa serius kita memanage dan mengatur hidup.

Banyak orang sukses bekerja tapi tidak sukses memanage keluarga. Untuk apa?

Bukankah keluarga adalah surga nyata yang bisa kita nikmati saat di dunia?

Betapa bahagia melihat anak-anak kita tumbuh dan besar sesuai dengan ajaran Allah.

Tidak usah risau manakala dia tidak berhasil dalam urusan prestasi dunia, tapi bersyukurlah ketika dia begitu sungguh-sungguh berprestasi dalam urusan akhirat.

Persiapkanlah dengan sungguh-sungguh dan terencana hendak seperti apa kehidupan kita saat di dunia dan di akhirat kelak

Persiapkanlah bersama-sama dengan partner hidup kita yang paling setia.

Sesungguhnya, jika kita sekeluarga sama-sama melakukan kebaikan maka Insya Allah kita akan dikumpulkan kembali sekeluarga di syurga-Nya kelak.

Amin, Amin Ya Rabbal Alamiin.