Verawati

Verawati, lahir di Bekasi pada tanggal 25 Desember 1977 adalah salah seorang guru Akuntansi di Kabupaten Bekasi yang tidak hanya aktif dalam membina murid-murid...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gadis Kecilku Yang Istimewa  (Tagur -53)

Gadis Kecilku Yang Istimewa (Tagur -53)

Penulis : Bunda Nazwa

Ini gadis Kecilku...

Akan saya beri tahu, Bahwa setelah sebelas tahun berlalu...

Gadis kecil di atas odong-odong itu..

Tumbuh menjadi anak yang penurut..

Anak yang cerdas dan penuh motivasi dalam belajar..

Anak yang begitu bersemangat dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an..

Kita semua tentu tahu..

Allah memberikan keistimewaan kepada setiap insan yang Dia ciptakan..

Hanya kita yang perlu memaksimalkan

Semua potensi yang Allah berikan...

Sebelas tahun yang lalu ..

Saya hanya berfikir dia adalah seorang gadis yang lucu..

Dengan pipi yang gembil dan bentuk gigi kecil-kecil.

Saya amat bahagia

Ketika pertama kali memperkenalkannya dunia sekolah.

Saya seperti bercermin

Dengan sikap saya sendiri ketika masih kecil.

Penuh semangat saat ke sekolah,

Penuh persiapan ketika ujian,

Penuh kekhawatiran saat pembagian raport dilakukan.

Benarlah kata pepatah.

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Namun gadis kecilku ini lebih istimewa.

Selain cerdas ,dia juga berusaha untuk bersikap sholehah..

Sejak pertama kami tempatkan dia di sekolah Islam,

Ketertarikannya pada agama begitu besar.

Dia selalu memiliki semangat berkompetisi dalam belajar.

Dia gadis dengan kecil namun dengan potensi begitu besar.

Tumbuh, tumbuhlah menjadi pribadi yang benar wahai anakku..

Hidup ini penuh dengan ajakan dan godaan syetan.

Berpegang teguhlah pada tali agama Allah.

Niscaya dirimu akan selamat dunia akhirat.

Ibu hanya meminta doa.

Ketika nanti ibu tiada.

Janganlah dirimu lupa.

Untuk selalu mengirimkan Alfatihah.

Ibu selalu berdoa dari rumah.

Untukmu yang sedang sibuk belajar agama di asrama

Semoga dirimu betah.

Semoga dirimu bahagia.

Tetaplah sabar.

Menunggu ayah dan ibu datang.

Mulailah jadi anak yang tegar.

Dan tidak menangis saat kami tinggal pulang.

Perpisahan kita hanya masalah jarak saja. Sementara kita masih sama-sama di dunia.

Suatu hari nanti.

Ketika kita sudah berbeda tempat.

Barulah akan terasa bedanya.

Anakku..

Bersabarlah.

Bersabarlah karena Allah menyuruh kami sebagai orang tua untuk menjaga dirimu dari api neraka.

Agar kita semua bisa berkumpul lagi di surga.

Maka kita semua harus saling bekerjasama.

Saling mengingatkan.

Dan sama-sama berbuat kebaikan yang diperintahkan dalam Al-Qur'an.

Jika semua persyaratan telah kita penuhi.

Semoga saja kita semua akan bertemu lagi di tempat yang lebih abadi.

Dari ibumu yang selalu berdoa tanpa henti

Verawati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi

22 Feb
Balas

Salam literasi juga pak Dede...

25 Feb



search

New Post