Buku Solo Dari Cerita Sehari-hari (Tagur -85)
*Buku Solo Dari Cerita Sehari-hari*
Hari ini buku solo saya yang berjudul *Catatan Bu Kuri* baru saja tiba dari penerbit.
Awalnya saya tidak menyangka jika buku ini tiba menjelang saya akan mengajukan kenaikan pangkat. Sudah hampir empat bulan saya menanti versi hard copy dari buku ini.
Bahagia bukan kepalang saya hari ini. Seperti mendapat hadiah ulang tahun dari seorang kurir yang datang sambil berteriak "pakeeet".
Saya buka kembali lembar demi lembar buku yang saya tulis lebih dari 200 halaman tersebut. Saya langsung menangis membaca di halaman-halaman pertama buku saya sendiri.
Buku ini menceritakan sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di ruang kurikulum dan diakhiri saat saya selesai melaksanakan tugas tersebut.
Hampir sekitar dua tahun saya mencicil tulisan selembar demi selembar hingga akhirnya ketika tugas sebagai kurikulum berakhir, maka berbagai tulisan tersebut langsung saya kirimkan ke penerbit.
Setiap membaca sub judulnya, langsung terbayang setiap peristiwa yang melatarbelakangi tulisan tersebut.
Ternyata membuat buku itu mudah. Yang sulit adalah menjaga konsistensi menulis dan memproduksi sebuah tulisan yang bergizi.
Setelah rampung judul buku solo "Catatan Bu Kuri" saya langsung mengumpulkan artikel-artikel yang bermuatan pendidikan dan saya satukan dalam sebuah buku pendidikan berjudul : "1001 Kisah Di Sekolah".
Semua tidak ditulis dalam satu waktu melainkan berbulan-bulan tapi lewat konsistensi menulis per hari minimal 1 artikel.
Latar belakang buku yang kedua ini adalah konsistensi dalam mengikuti tantangan 365 hari menulis tanpa jeda.
Alhamdulillah sudah hampir 100 hari saya menulis dan sudah ada sekitar 120 halaman dengan berbagai judul artikel.
Jika dirata-rata maka kisaran halaman yang dibuat per hari adalah 1-2 halaman saja.
Inilah pengalaman saya menulis 2 buku solo dalam waktu sekitar 2 tahun 100 hari.
Saya rasa ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang punya cita-cita membuat buku sendiri. Insya Allah tidak berat asalkan kita konsisten dan punya target kapan buku tersebut harus kita selesaikan.
Sebetulnya jika merujuk saat pelatihan SAGUSABU dengan media guru, dengan 50 halaman saja kita bisa membuat buku sendiri kok. Berarti tidak perlu 2 tahun seperti saya untuk tercipta sebuah buku. Cukup 50 hari saja dan coba luangkan satu hari minimal membuat 1 halaman saja.
Ada lagi saya lihat pelatihan di indscript, mereka bisa melatih kita membuat satu buku dalam waktu satu hari saja. Amazing sekali bukan? Tentu saja amazing karena biaya pelatihannya saja sepuluh juta per orang.
Saya hanya geleng-geleng dalam hati dan Alhamdulillah tidak perlu keluar biaya semahal itu untuk bisa membuat buku sendiri.
Kini siapapun bisa membuat buku mereka sendiri lewat penerbit Indi.
Sepanjang kita punya niat untuk mulai menulis, konsisten, tidak malu berekspresi dan banyak bertanya kepada yang sudah berhasil, maka keputusan ada di tangan anda apakah mau memulai atau tunggu nanti?
Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dalam memproduksi buku hasil cerita sehari-hari.
Verawati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses selalu, Bunda. Salam literasi
Salam literasi juga ya pak dedeee...
Selamat ibu...saya jadi termotivasi pingin juga membuat buku solo. Salam sukses selalu
Ayo Bu Mus kita konsisten dulu dalam menulis. Nanti tinggal kita kompilasi. Mudah kok kalo ada bahannya.
Keren ulasannya sangat inspiratif.
Iya mba Nanik. Ulasan nya dari pengalaman pribadi sehari-hari saja.