Cerita Lintang di Laskar Pelangi
Cerita Lintang di Laskar Pelangi
Siapa yang tak kenal Lintang di cerita Laskar Pelangi. Buku Laskar Pelangi yang pernah menjadi Best Seller dan difilmkan di layar lebar, di dalamnya terdapat tokoh Lintang yang memiliki cita-cita setinggi bintang. Lintang, seorang anak nelayan yang cerdas meskipun masuk di sekolah yang gedungnya hampir roboh.
Lintang seorang anak yang punya rasa ingin tahu yang tinggi. Ia gemar membaca surat kabar, meskipun surat kabar itu dari bekas bungkus kue atau bungkus nasi. Ia selalu membagi apa tang dibacanya pada teman-temannya. Cita-citanya ingin terbang ke luar angkasa.
Pengetahuan Lintang jauh melebihi teman sekelasnya. Radio selalu menjadi teman setianya, meskipun harus mencari sinyal dengan naik ke atas pohon. Saat lomba antar sekolah, Lintang menjadi jawaranya. Seolah-olah, peran Luntang adalah sosok anak yang sempurna.
Namun tiba-tiba, Lintang tak pernah muncul lagi ke Sekolah. Sehari, dua hari, sampai seminggu. Akhirnya teman-teman menjenguknya. Sesampainya di gubug Lintang, alangkah terkejutnya semua temannya, Lintang sedang memberi makan adiknya. Ya, di dalam gubuk hanya tinggal dua anak Yatim Piatu, Lintang dan Adiknya. Ayah Lintang tidak pernah kembali setelah melaut. Saat melaut, ombak sedang tinggi-tingginya, namun ayah Lintang tetap melaut. Sejak saat itu ayahnya tak pernah kembali. Jadilah Lintang yang mengurusi adiknya.
Cerita tentang Lintang sebenarnya gambaran tentang begitu timpangnya tingkat ekonomi dalam budaya lokal di daerah pesisir pantai. Namun, dari sisi pertemanan, Lintang menjadi tokoh sentral yang diidolakan oleh temannya, karena ia seorang anak yang cerdas, suka berbagi ilmu, rendah hati tapi punya cita-cita yang tinggi.
Untuk saat ini, bisakah orang tua menciptakan generasi seperti Lintang yang punya rasa ingin tahu tinggi, cita-cita tinggi namun tetap rendah hati? Jawabannya "Pasti bisa". Tinggal sesuaikan dengan kadar kemampuan masing-masing dan mencari tombol "on" yang tepat untuk anak-anak kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren
Terimakasih Bu Risma. Salam literasi ya..
Semoga lintang tegar dalam melanjutkan kehidupannya. Keren.
Terimakasih Bu niswati. Salam literasi ya Bu..
Terimakasih Bu niswati. Salam literasi ya Bu..
Mantap ulasannya, bu.
Terimakasih banyak ya Bu..salam literasi Bu...