*EEN is My New Friend*

Penampilannya yang sederhana membuat siapapun terpesona pada pandangan pertama.

Ibu Een Suhaenah. Beliau adalah teman baru saya di organisasi Jurnal PGRI kabupaten Bekasi.

Saat kedatangannya pertama kali saat rapat, ibu pimpinan redaksi sangat bersemangat menginformasikan sosok ini kepada saya. "Bu Vera, beliau ini penilai tingkat Provinsi loh, beliau juga sudah jadi kepala sekolah", begitu kata Bu haji Dedeh kala itu.

Saya hanya mengangguk-angguk tanda salut dan kagum dengan ibu yang sangat sederhana dan santun dalam berbicara. Jauh dari kesan ambisi atau pemarah. Sungguh beruntung sekolah dengan type pemimpin sabar semacam dia. Begitu gumam saya dalam hati.

Alhamdulillah saya hanya terkena pengaruh kurang percaya diri sesaat saja, karena saya yakin Allah telah memberikan keistimewaan kepada setiap insan. Tidak peduli apa status dan jabatan seseorang, saya lebih memilih sikap dasarnya untuk dijadikan kawan.

Tidak semua orang yang memiliki jabatan mau untuk berteman dengan "orang biasa" seperti saya. Bukan pejabat, bukan kepala sekolah, bukan siapa-siapa. Tapi kebaikan Bu Een dalam memberikan informasi tentang kenaikan pangkat kepada saya membuat saya terkesan dan menuliskan kisahnya dalam sebuah tulisan.

Ya, tulisan ini saya persembahkan untuk beliau yang menurut pengakuannya kurang kompeten dalam hal tulis menulis.

Bukan, Bu Een bukan tidak bisa, tetapi hanya belum terbiasa. Bukankah pepatah mengatakan "Ala Bisa Karena Biasa?".

Sebagai seorang sarjana matematika, tidak mengherankan jika kemampuan bahasa beliau kurang ditempa. Kemampuan logis matematis adalah kekuatan yang tersimpan dan menjadi potensi luar biasa. Kekuatan itu pulalah yang mengantarkan diri beliau bisa seperti berkarir di mana-mana.

Terimakasih Bu Een, atas kesan yang Ibu berikan pada saya pada saat pertemuan rapat kita yang pertama. 

Semoga kita bisa berteman dan saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa.

Dari teman baru Ibu yang bertugas di  SMKN 2

Bu Vera