Hidupku Di Jalur Pendidikan
*Hidupku Di Jalur Pendidikan*
Oleh : Verawati
Berkali-kali membaca buku karyaku sendiri yang berjudul "Catatan Bu Kuri" rasanya tidak pernah bosan.
Semua alur cerita yang kutulis murni datang dari hati nurani.
Dimulai dari bab "Assalamualaikum" dan diakhiri dengan bab "Akhir Dari Sebuah Tugas".
Semua terasa begitu kronologis, meskipun ada satu atau dua bab yang flas back ke waktu yang lebih lampau.
Lama kelamaan aku menyadari bahwa gaya bahasa yang lebih sering aku gunakan adalah seperti seorang motivator yang sedang memotivasi diri sendiri.
Kebanyakan gaya instrospeksi diri, permohonan kepada ilahi dan kata-kata menggurui kepada pembaca agar bersikap begitu dan begini.
Entahlah. Gaya bahasaku terbentuk secara alamiah. Jarang sekali ikut aturan teori menulis karena kemampuan menulis aku latih dengan cara otodidak.
Practice, Practice and Practice. Because I believe that Practice Makes Perfect.
Tingkat kepercayaan diriku untuk mengkomersialisasi hasil tulisan-tulisanku masih sangat rendah. Rasa minder dan malu khawatir dianggap tulisan yang kurang bermutu masih selalu hinggap di kepalaku.
Padahal jika aku boleh merenung, tulisan-tulusanku adalah cambuk bagi siapapun yang pernah merasakan kerasnya hidup ketika berusaha untuk "survive".
Di buku "Catatan Bu Kuri" banyak bercerita mengenai kesibukan diriku sembari merasakan kondisi penyakit jantung dan diabetes yang selama ini ku rasakan.
Lain halnya dengan buku "Cerita Magang Di Australia". Buku itupun membahas perjuanganku dalam survive di negeri kanguru dalam kondisi sedang hamil besar.
Hingga akhirnya aku harus melahirkan secara prematur akibat terlalu banyak mobilitas selama di negara tersebut. Lagi-lagi itupun sebuah cerita perjuangan untuk survive dalam kehidupan.
Sebenarnya ingin juga bercerita tentang sedihnya saat berpisah dari kedua orang tua ketika usia masih balita. Aku harus ikut kakek - nenek dan harus rela menjadi penggembala kambing dan pencari kayu bakar. Berjualan jambu, pisang dan sebagainya untuk membantu ekonomi keluarga.
Ah sudahlah, kemiskinan tidak perlu dipertontonkan. Tapi biarlah dia menjadi kisah yang tersimpan di otak dan menjadi bahan bakar untuk selalu bersyukur kepada Allah.
Derita panjang untuk bertahan hidup di jalur "pendidikan" adalah jalan hidup yang masih melekat kuat di ingatan.
Prinsip hidup yang mengatakan bahwa : Pendidikan adalah salah satu cara untuk dapat keluar dari kemiskinan, hal itu sebagian besar terbukti sudah.
Kini jalan di jalur pendidikan ini terus aku lalui. Tanpa penyesalan, tanpa keraguan. Semua harus dijalani dengan penuh keyakinan.
Tidak masalah meskipun tidak sesukses para rekan seperjuangan dalam hal kehidupan, karena sukses bukanlah apa yang dilihat orang, tapik sukses adalah apa yang kita rasakan, dari titik nol hingga saat sekarang.
Ketika hidupku secara konsisten ditakdirkan untuk berkiprah di jalur pendidikan, maksimalkanlah segala potensi yang telah Allah berikan.
Yakinlah memang ini skenario hidup yang Allah takdirkan untuk kita, dan percayalah banyak jalan menuju surga-Nya.
Jalur lewat pendidikan juga bisa membuat manusia bahagia, bisa mengantarkan kita ke syurga, bisa berguna untuk sesama manusia.
Bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang berguna bagi manusia yang lainnya?
Alhamdulillah di jalur pendidikan inilah hidupku merasa bahagia, bersyukur dengan segala apa yang telah diberikan Allah.
Semoga tulisan ini menjadi kekuatan untuk siapapun yang telah yakin bahwa berkiprah di jalur pendidikan adalah salah satu cara untuk mengeluarkan diri dari kemiskinan.
Taman aster 28 Maret 2022
Tepat saat azan ashar berkumandang.
Dari seseorang yang merasakan bahwa dunia pendidikan telah membuatnya bahagia.
Ibu Vera
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih pak Dede. Salam literasi juga ya pak..
Mantap ulasannya keren
Terimakasih bunda risma
Menginspirasi, bu.
Terimakasih Bu hasnani. Salam literasi.