Ikhlas (Tagur-72)
Apakah yang dimaksud dengan ikhlas?
Ikhlas adalah sikap mental dalam melaksanakan ibadah yang semata-mata hanya mengharap Ridha dari Allah dan bukan pujian manusia.
Sulit sekali untuk menjaga niat agar tetap lurus.
Ketika Allah berikan jalan untuk mengajak anak-anak agar mau menulis untuk mengurangi kegiatan sia-sia mereka dengan HP, pujian adalah salah satu cobaan untuk tetap menjaga kemurnian sebuah niat.
Allah yang maha mengatur skenario kehidupan. Manalah disangka saya bertemu komunitas menulis ini.
Saya tidak akan memaksa siapapun untuk menulis, apalagi untuk membeli buku dengan standar di atas rata-rata uang saku para siswa.
Melihat sehari-hari kondisi uang saku siswa akan memunculkan rasa berdosa jika saya memaksa mereka untuk membeli karya saya.
Jika toh akhirnya mereka ingin memiliki karya mereka sendiri, biarlah itu menjadi keputusan mereka sendiri yang terpenting tidak pernah ada kata "harus" mencari keuntungan pribadi di atas kesulitan orang-orang yang kita sayangi.
Allah maha tahu kenapa saya ingin murid-murid saya menjadi seorang penulis atas dasar motivasi sendiri.
Adalah anak kandung saya sendiri yang kini sedang menjadi seorang santri tidak bisa berekspresi lewat potensi yang dia sukai.
Sejak kecil saya telah mendeteksi bakatnya melalui sidik jari dan menurut ahli bakatnya berada dalam hal bahasa.
Tidak begitu mengerankan karena sejak di awal kandungan sampai hendak melahirkan saya belajar bahasa Inggris di LBI UI (Lembaga Bahasa Internasional Universitas Indonesia).
Hal ini disebabkan karena saya diberikan rezeki berupa beasiswa S2 ke mana saja di seluruh dunia asalkan skor bahasa Inggris saya memenuhi syarat.
Universitas Birmingham telah menerima saya namun saya memilih Malaysia dengan alasan yang lebih realistis, yakni ada bayi yang baru saja saya lahirkan saya tinggalkan di Indonesia. Di samping itu, skor bahasa Inggris saya tidak terlalu istimewa.
Kembali kepada bakat anak saya di bidang bahasa.
Saya memahami bahwa dia sangat suka dengan aktivitas menulis. Bahkan ketika kelas 5 SD sudah menulis buku "The Little Gamer".
Belum lagi hobby membaca terhadap buku-buku KKPK (kecil-kecil punya karya). Buku-buku semacam itu sudah bertumpuk-tumpuk di atas meja belajarnya.
Kemampuan bahasa lisannya memang kurang. Dia cenderung pendiam. Namun kemampuan bahasa secara tulisan cukup membuat saya terkesan.
Kini, ketika aktivitas menulisnya jauh berkurang akibat sederet aktivitas menghafal Al-Qur'an di pesantren, saya memohon bantuan kepada Allah agar dibukakan jalan untuk anak saya menyalurkan bakatnya di sana.
Dengan cara apa? Dengan cara saya membantu menyalurkan bakat-bakat murid-murid saya di sini.
Saya yakin dan percaya bahwa tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan juga.
هَلْ جَزَاۤءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُۚ
( *Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)* - Q.S. AR-Rahman ayat - 60 ).
Oleh karena itulah saya ingin membantu menumbuhkan minat dan bakat murid-murid saya di sini dengan harapan agar Allah membantu minat dan bakat anak saya di sana juga.
Apakah dengan demikian berarti apa yang saya lakukan ini tidak ikhlas?
Saya hanya berharap balasan dari Allah semata, jika ada manusia lain yang membalas kebaikan itu, pastilah karena semata-mata Allah yang telah menggerakkan hati-hati mereka untuk membantu.
Jika tindakan berharap kepada Allah ini termasuk ke dalam kategori "tidak ikhlas" karena saya meminta balasan, lantas kepada siapa lagi harapan ini harus saya sandarkan?
Seandainya mempublikasikan tulisan ini pun adalah tindakan yang salah akibat "riya" seolah-olah pamer kebaikan, maka ampunilah kesalahan saya ini Ya Allah.
Engkau maha tahu bahwa saya menulis ini semata-mata hanya untuk sekedar melampiaskan perasaan saja.
Semoga kita semua dijauhkan dari sikap sombong hanya karena amalan kecil yang baru mampu kita lakukan. Jauh dibandingkan dengan nikmat Allah yang telah begitu banyak kita terima.
Dari hamba Allah yang sedang instrospeksi diri.
Verawati
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih Bu zuyyinah. Alhamdulillah masih harus banyak belajar dari penulis yang banyak pembacanya. Terimakasih sekali lagi untuk waktunya ya Bu..salam literasi selalu.
Subhanallah ikhlas
Terimakasih Bu Puspa..salam literasi ya Bu
Semoga kita semua dijauhkan dari sikap sombong, mantap ulasannya, Barakallaah bu Verawati
Terimakasih Bu zuyyinah. Salam literasi ya Bu..