Verawati

Verawati, lahir di Bekasi pada tanggal 25 Desember 1977 adalah salah seorang guru Akuntansi di Kabupaten Bekasi yang tidak hanya aktif dalam membina murid-murid...

Selengkapnya
Navigasi Web
Persiapan Ramadhan Di Sekolah (Tagur -78)

Persiapan Ramadhan Di Sekolah (Tagur -78)

Persiapan Ramadhan Di Sekolah

Oleh : Vera

Ada yang berbeda pada Jumat pagi ini di sekolah.

Biasanya tim kesiswaan sibuk dengan acara bersih-bersih dan senam bersama, kali ini para guru diminta untuk melakukan rapat kerja.

Sebelum dimulai rapat, ada seseorang berpenampilan ustadz duduk di sisi kanan kepala kepegawaian. Ya, ternyata dia memang ustadz asli yang siap memberikan tausiyah terkait dengan persiapan Ramadhan yang tinggal dua minggu lagi.

Beliau bernama Ustad Wahidin Abdurrahman, S.Pd, M.Pd

Setelah semalam saya sibuk nisfu Sya'ban di mesjid, pagi ini anggap saja sedang nisfu Sya'ban di sekolah.

Bukankah semakin sering kita ikut tausiyah, kadar keimanan kita akan semakin bertambah?

Tema utama yang diangkat adalah persiapan untuk menghadapi Ramadhan.

Sebagai seorang muslim, tentu kita perlu mengetahui hal-hal apa saja yang perlu kita persiapkan di bulan Sya'ban. Salah satu bulan yang dipergunakan oleh Rasulullah sebagai ajang persiapan Ramadhan.

Inti ceramah cukup singkat karena setelah ceramah dilanjutkan dengan pengarahan oleh kepala sekolah.

Berikut ini adalah empat persiapan yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim untuk menghadapi bulan Ramadhan. Keempat persiapan tersebut adalah:

*Pertama, Banyak berdoa kepada Allah.*

Berdoa kepada Allah tidak hanya di bulan Sya'ban. Namun frekuensi doa yang harus dilakukan di bulan ini harus lebih banyak.

Keikhlasan dalam melakukan berbagai hal di bulan ini perlu kita tingkatkan.

Ikhlas bermakna mengharapkan pahala dari Allah semata-mata demi kebahagiaan kita di akhirat.

Ikhlas tidak berharap kepada manusia dan kebahagiaan di dunia, melainkan berorientasi kepada akhirat.

*Persiapan kedua adalah memperbanyak Istighfar* .

Kenapa sebelum ramadhan kita harus memperbanyak istighfar?

Karena ramadhan adalah bulan paling istimewa dari bulan yang lainnya.

Sya'ban adalah bulan persiapan menuju ramadhan. Perbanyaklah istighfar kepada Allah di bulan Sya'ban. Mohon diampuni segala kesalahan yang kita lakukan di bulan-bulan yang lalu agar ketika ramadhan tiba diri kita telah terhapus dari berbagai kesalahan.

Tidak hanya istighfar, puasa juga perlu diperbanyak di bulan Sya'ban, namun di 3 hari terakhir bulan Sya'ban, ada pendapat ulama yang melarang kita untuk melakukan puasa Sya'ban.

Sadarilah bahwa kita sering melakukan maksiat di bulan-bulan yang lalu, sehingga perbuatan maksiat tersebut akan menghalangi nikmat dari Allah kepada diri kita.

Segala kemaksiatan harus cepat-cepat kita ganti dengan amal Sholeh.

Ketika kita ganti kemaksiatan dengan amal sholeh, maka Allah akan ganti keburukan yang akan menimpa diri kita dengan kebaikan.

Beristighfar juga akan membersihkan hati.

Hati yang berkarat tidak akan tembus dengan hidayah Allah. Oleh karena itu, perbanyaklah istighfar kepada Allah.

*Persiapan yang ketiga adalah memperbanyak amal sholeh di bulan Sya'ban.*

Rasulullah SAW telah memberikan contoh kepada kita bahwa beliau sangat mempersiapkan diri sebelum ramadhan.

Aisyah berkata bahwa tidak ada yang paling banyak Rasulullah mengerjakan shaum sunah kecuali di bulan Sya'ban.

Ketika para sahabat bertanya tentang hal tersebut, maka jawaban Rasulullah adalah untuk membedakan kita dengan kaum musyrikin.

Qobliahnya puasa ramadhan adalah puasa sunah di bulan Sya'ban dan ba'diahnya Ramadhan adalah puasa di bulan Syawal.

Selain berpuasa, memperbanyak baca Alquran di bulan Sya'ban adalah merupakan suatu hal yang sangat dianjurkan.

Pada zaman dahulu, para ulama banyak yang sudah menutup toko-tokonya di bulan Sya'ban karena mereka mempunyai target untuk persiapan di bulan ramadhan.

Bicara tentang membaca Alquran secara konsisten, saya langsung instrospeksi diri mengenai konsistensi dalam hal mengaji.

Jika saya bisa menulis secara konsisten setiap hari, kenapa membaca Alquran tidak bisa konsisten setiap hari?

Bukankah kegiatan membaca adalah bagian dari menulis?

Apalagi yang dibaca adalah petunjuk hidup agar kita bisa tiba di tujuan hidup yang terakhir tanpa salah arah atau kesasar.

Semua manusia ingin selamat dunia akhirat. Ingin hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Allah telah berikan buku panduan untuk bisa mencapai kedua tujuan tersebut. Buku panduan tersebut adalah Al-Qur'an.

Oleh sebab itu, mari kita biasakan diri untuk melakukan amal-amal Sholeh di bulan Sya'ban ini sebagai persiapan di bulan Ramadhan.

Persiapan yang keempat adalah persiapan ilmu.

Sebelum Ramadhan kita disarankan untuk banyak membaca buku-buku terkait hal-hal apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan selama puasa.

Hal ini disebabkan ketika ramadhan tiba, kemungkinan akan banyak pertanyaan mengenai hal-hal apa saja yang membatalkan puasa, pertanyaan tersebut bisa datang dari anak kita dan orang-orang di sekitar kita. Kita pribadi juga perlu tahu hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama puasa.

Dalam melakukan ibadah kita memerlukan landasan ilmu. Karena Orang-orang yang beribadah tanpa ilmu akan lebih banyak maksadatnya daripada manfaatnya.

Marilah kita baca kitab-kitab persiapan Ramadhan. Toh saat ini sudah banyak kitab-kitab online yang bisa kita unduh dari internet dan sudah berbahasa Indonesia.

Itulah sebagian persiapan yang dapat kita lakukan sebelum ramadhan yakni : (1) Memperbanyak doa kepada Allah, (2) Memperbanyak Istighfar, (3) Memperbanyak amal sholeh dan( 4) Memperbanyak persiapan ilmu.

Semoga sebagian persiapan tersebut dapat kita lakukan agar Ramadhan kita tahun ini lebih banyak pahala yang dapat kita peroleh, karena kita tidak pernah tahu apakah kita masih bisa bertemu pada Ramadhan tahun depan?

Jadi teringat akan almarhumah ibu saya yang ketika sakit selalu bertanya apakah dia bisa bertahan hidup hingga bulan Ramadhan?

Ternyata Allah tidak memberikan kesempatan itu, empat bulan menjelang Ramadhan beliau berpulang dan teringat juga ketika akhir Ramadhan beliau sering menangis. Katanya dia menangis bukan karena memikirkan persiapan lebaran, tapi justru karena sedih apakah bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan?

Tentu kita juga akan teringat lagi dengan mantan pimpinan sekolah kita yang tidak diberikan kesempatan untuk bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini.

Semoga Allah berikan kita kesempatan untuk bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini dan beberapa ramadhan lagi di tahun yang akan datang.

Aamiin, Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah Barokallah Bu Verawati,

19 Mar
Balas

Terimakasih banyak pak Ahmad atas motivasinya. Semoga bisa mengikuti semangat pak Ahmad dalam menulis.

20 Mar

Alhamdulillaah, keren tulisannya, sukses selalu bu Verawati

19 Mar
Balas

Terimakasih banyak ya Bu atas motivasinya.

20 Mar



search

New Post