Ramadhan Yang Berlari Cepat
Ramadhan Yang Berlari Cepat
Ramadhan...
Mengapa tak terasa begitu cepat sudah separuh jalan.
Ramadhan.
Menunggumu berbulan-bulan
Kini dirimu datang dan sudah berlalu setengah bulan.
Ramadhan.
Padahal setiap dini hari kau ku sapa sambil sahur
Kau ku isi dengan tadarus
Tapi kecepatan dirimu melebihi kecepatan tadarusku
Hingga aku terseok-seok untuk menyesuaikan jumlah hari harus sama dengan juz.
Ramadhan.
Bisakah kau berjalan sedikit lebih lambat?
Janganlah berlari terlalu cepat.
Aku ingin tetap dekat.
Bersamamu setiap saat.
Ramadhan.
Kau membuat diri ini mencoba untuk lebih taat.
Memperbanyak shalat.
Mengurangi tindakan kurang bermanfaat.
Ramadhan.
Kau adalah bulan penuh manfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi!
Salam juga Bu Dede ya..