Verawati

Verawati, lahir di Bekasi pada tanggal 25 Desember 1977 adalah salah seorang guru Akuntansi di Kabupaten Bekasi yang tidak hanya aktif dalam membina murid-murid...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sebuah Pengorbanan

Sebuah Pengorbanan

Sebuah Pengorbanan

Penulis: Bunda Nazwa

Malam belum lagi larut. Setiap malam sebelum tidur anakku selalu menambah hafalannya meskipun dalam kondisi liburan.

Kadang dari balik kamar aku menangis mengucap syukur kepada Allah karena diberikan anak yang sangat bersemangat dalam menghafal Alquran.

Predikat hafalan terbanyak kedua setelah Atta tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bisa mencapai 30 Juz dalam waktu tiga tahun.

Kebahagiaan ini sulit untuk kuungkapkan. Sulit pula untuk dideskripsikan lewat tulisan manakala Allah berikan seorang anak yang penuh semangat dalam menghafal Alquran.

Hanya rasa haru, rasa syukur, sambil terus mendoakan dan memotivasi semoga cita-citanya untuk menjadi seorang hafizah dapat terwujud.

Sekedar berbagi pengalaman dalam memotivasi anak, setiap anakku selesai menghafal, aku menawarkan diri untuk mengecek melalui Alquran digital.

Kadang kecepatan membaca anaku begitu berlari hingga sulit sebagai pengecek aku kadang kehilangan jejak.

Tidak ada hal yang paling mengharukan selain mencintai titipan Allah dengan penuh rasa cinta. Rasa syukur karena diberikan titipan yang cerdas dan penuh motivasi dalam menghafal Al-Qur'an.

Anakku adalah santri terbaik kedua dengan kemampuan menghafal 10 juz dalam setahun. Dia memiliki target 20 juz dalam dua tahun dan Insya Allah finish 30 juz dalam 3 tahun. Namun setelah tercapai semoga tidak berhenti begitu saja. Dia harus selalu muroja'ah dan hidup dengan nilai -nilai Qur'an yang sudah dipelajarinya.

Tahun ini lebih dari 50 persen lulusan Asyifa diterima di perguruan tinggi ternama. Semoga saja anakku dapat melalui fase itu juga lima tahun ke depan.

Semoga Allah berikan kesempatan untuk diriku yang penyakitan ini menyaksikan anakku lulus perguruan tinggi idamannya.

Meminimalisir stress adalah salah satu cara untuk bertahan hidup bagi seorang pengidap diabetes dan jantung seperti ini

Oleh karena itu, segala ambisi untuk jadi ini dan itu harus aku fikirkan kembali.

Menjadi realistis dengan segala target pekerjaan adalah hal yang sangat penting.

Segala sesuatu yang terkait dengan ambisi karir menjadi tidak penting lagi setelah Allah berikan kesadaran bahwa mempersiapkan anak-anak yang Sholeh dan sholehah adalah tugas seorang ibu yang utama.

Karir dan segala urusan dunia hanyalah urusan sampingan sambil menunggu ajal datang. Dan ketika kesempatan hidup ini sudah berakhir, paling tidak aku sudah berusaha untuk menjalankan tugas sebagai ibu dengan baik.

Semoga Allah melihat segala upaya ini sebagai salah satu amal kebaikan yang dapat membawaku berkumpul dengan orang-orang yang beruntung.

Ditulis saat hati begitu berat untuk melepas anak kembali ke pondok pesantren. Ikhlas itu memang berat sayang.

Cinta itu memang memerlukan pengorbanan besar.

Selamat belajar anakku, semoga Allah selalu meridhoi segala pengorbanan kita.

Dari Ibumu tercinta

Vera

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post