Penulis : Verawati

Menyusun 14 SOP untuk sebuah LSP yang berpatokan dari SKKNI bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan beberapa langkah-langkah kerja yang cukup efektif dalam membaca hampir 1.000 halaman dan memerlukan teknik searching tersendiri.

Seharusnnya ada 17 SOP yang harus saya susun, namun SOP untuk nomor 4, 7 dan 8 agak kesulitan saya dalam mencari kriteria unjuk kerja di SKKNI tersebut. Mungkin perlu teknik searching yang lebih teliti.

Mengikuti contoh blanko yang diberikan oleh ketua LSP sekilas saya sudah diberikan penjelasan secara singkat. Langkah pertama adalah saya menyisir seluruh SKKNI yang terkait dengan SOP yang harus dibuat. Setelah ditemukan index halaman ke berapa untuk masing-masing SOP,barulah saya mengurutkan SOP mana yang harus dikerjakan terleih dahulu.

Setelah semua bahan-bahan siap, tahap selanjutnya adalah kemampuan mengubah kalimat menjadi kalimat perintah karena semua model dalam SOP bersifat instruktif. Langkah-langkahnya harus jelas dan kemampuan mengurai kalimat mana yang merupakan kata kerja utama sangat dibutuhkan di fase ini.

Setelah seluruh elemen dan KUK berhasil dipindahkan ke dalam blanko,makatahapan editing kalimat memerlukan konsentrasi tingkat tinggi.

Seharusnya pekerjaan ini bisa dilakukan di kantor lengkap dengan fasilitas makan dan kompensasi yang cukup karena ketekunan untuk copy paste, ketelitian mencari bahan dan kesabaran untuk mengubah kalimat, semua itu merupakan pekerjaan penuh pengorbanan tenaga dan waktu.

Namun sudahlah, ambil saja hikmah yang dapat kita peroleh yakni kemampuan menganalisis kata demi kata untuk diubah bentuk dari sumber utama SKKNI menjadi produk baru yakni SOP untuk LSP SMKN 2 Cikarang Barat.

Apapun pekerjaan kita, jika dilakukan dengan niat selesai dalam waktu cepat, alhamdulilah bisa juga mencapai target. Seharusnya pekerjaan ini sudah selesai lama, namun karena tempo hari sempat demam sekitar 6 hari dan masih focus pada tugas utama PTMT di kelas, akhirnya pekerjaan ini sempat tertunda.

Meskipun sudah selesai dari segi redaksi,, namun dari segi “media dan keluaran” masih memerlukan sentuhan pemikiran seorang ketua LSP. Maklumlah saya ini masih jarang belajar dan terbang ke sana ke mari seperti hal nya pak Ade yang sudah banyak makan asam garam di dunia LSP. Jadi sangat wajar jika asupan gizi di kepalanya jauh lebih banyak dibandingkan dengan saya yang masih “anak kemarin sore”.

Yang terpenting adalah “niat” untuk mau belajar dan mengambil ilmu yang sudah lebih dulu dipelajari oleh Pak Ade. Jika beliau sudi untuk berbagi ilmu, kita terima saja hitung-hitung ajang belajar hal baru selain belajar akuntansi yang sudah digeluti selama lebih dari 20 tahun.

Semoga semua niat dan semangat untuk mempelajari berbagai hal baru ini akan bermanfaat suatu hari nanti, karena segala sesuatu berawal dari “niat”. Jika niat kita baik, maka belum dilaksanakan saja Allah sudah berkenan untuk memberikan pahala. Apalagi jika niat baik tersebut direalisasikan.

Terima kasih Pak Ade, saya senang sudah bisa belajar bersama-sama mengenai hal-hal yang berbau LSP. Semoga semakin banyak klien yang menggunakan jasa kita dalam hal uji kemampuan sesuai dengan legalitas yang kita miliki untuk memberikan label “kompeten” kepada sesiapapun yang memerlukan.

Ditulis beberapa saat setelah menyelesaikan tugas penyusunan SOP LSP SMKN 2 Cikarang Barat tercinta.

Dari salah seorang asesor kompetensi keahlian akuntansi.

Verawati