Tiket Mudik sesuai permintaan pasar
Tiket Mudik sesuai permintaan pasar
Musik tahun ini menjadi mudik yg fenomenal. Bagaimana tidak? Setelah dua tahun berturut-turut ada pelarangan mudik, tahun ini seolah-olah pemerintah menyuruhu mudik.
Momentum ini pasti tidak disia-siakan. Pwmudik tahun ini diperkirakan membludak, puncaknya kemungkinan di hari Minggu.
Namun di tengah hingar bingarnya mudik, seolah pemerintah enggan berkomentar atau memberikan ketetapan tentang tuslah atau HET bus AKAP. Seolah membayar ganti rugi pada pengusaha bus yang sudah dua tahun tidak panen mudik lebaran.
Harga tiket JKT-Solo misalnya, di terminal kp Rambutan dijual dua kali lipat. Begitupun dengan tujuan -tujuan lainnya.
Pertanyaannya adalah apakah golongan tidak mampu sanggup meembeli tiket tersebut?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Semoga dengan mudik, Allah memberikan rezekinya buat si pemudik, karena memiliki niat untuk mempererat hubungan silaturahmi.