Pernah main kembang api diwaktu kecil? Jawabannya pasti pernah. Sampai sekarang permainan ini masih digemari. Diwaktu aku kecil, nenek ku selalu membelikan kembang api ini bersama lilin kecil.

Kami memainkannya dihari ke 27 puasa menjelang lebaran. Bersama teman-teman sekampung berlomba - lomba untuk memasang lilin dan bermain kembang api mengelilingi perkarangan rumah.

Sungguh, saat itu adalah hal yang menyenangkan. Apalagi permainan ini dimainkan sampai malam takbiran.

Namun, karena masih dalam suasana "dirumah aja" semua kegiatan untuk diluar rumah menjadi halangan.

Puasa kali ini sedikit berbeda. Aku biasa nya mengajak ponakan - ponakan ku memasang lilin dan main kembang api diperkarangan rumah, memutuskan untuk bermain dalam rumah didepan pintu aja.

Ternyata main kembang api didepan pintu rumah juga mengasikkan buat keponakan - keponakan ku.

Sebenarnya kembang api ini tidak hanya dimainkan di bulan puasa aja, tapi terkadang pada pergantian tahun baru, atau suatu perayaan.

Kembang api dimainkan oleh anak - anak, tapi juga dimainkan oleh orang dewasa. Semua kalangan menyukai kembang api.

Berbagai bentuk dan rupa yang dihasilkan oleh kembang api sehingga membuat kita terhipnotis untuk melihat kembang api.

Tapi sayang, tahun baru ini tiada kembang api yang bisa dinikmati dan dilihat. Dan juga tidak bisa memainkan kembang api diluar rumah. Karena adanya PSBB yang memaksa pasokan kembang api tidak datang ke kampung ku..

Oh pandemi, cepatlah berlalu agar kami bisa memainkan dan menikmati kembang api kembali dengan bebas, seperti masa kecilku dulu..