Ditengah wabah yang melanda dunia sekarang ini semua negara me- lockdown kan negara masing - masing dengan tujuan mempersempit ruang gerak Covid 19 menyebar dan menjangkiti warga negaranya. Dan tidak luput pula negara kita Indonesia yang sudah menjadi peringkat ke 2 tingkat Asia. Pemerintah menutup semua akses pintu masuk menuju negara kita juga dengan maksud memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Semua daerah sekarang dibawah naungan gubernur setiap propinsi mewajibkan daerahnya mendirikan posko - posko untuk Check Point yaitu posko - posko yang mencek suhu tubuh semua warga yang masuk atau keluar dari suatu daerah pada perbatasan - perbatasan antara kota atau kabupaten.

Hal itu dimaksudkan agar setiap daerah bisa memutus mata rantai penyebaran covid 19 virus itu sendiri. Sehingga jika warga yang kedapatan mempunyai suhu diatas batas sehat bisa terdeteksi dengan sendirinya dan dilarang memasuki suatu daerah atau dianjurkan untuk pulang kembali atau mengobati diri dahulu agar tidak menjadi ODP atau PDP.

Apalagi sekarang, setiap warga diwajibkan memakai masker jika keluar rumah. Bahkan dipasang spanduk dan baliho pada tempat - tempat umum seperti dipasar - pasar, bank, pos, mesjid, gereja, Tempat wisata atau bahkan di supermarket atau mall.

Semua benar - benar dijaga dan dikawal oleh gabungan Hansip, Satpol PP, Polisi, TNI, Dishub dan tenaga kesehatan.

Banyak aksi relawan membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mengatasi wabah ini. Kita bisa dengar ada saja relawan yang mau memberikan sembako dengan cuma -cuma untuk masyarakat kurang mampu, ada yang membagikan masker , ada yang memberikan makanan setiap hari bahkan ada warga yang menyumbangkan sebagian hartanya guna membantu kaum duafa dalam mengatasi pandemi ini.

Namun sangat disayangkan sekali, banyak aksi - aksi masyarakat yang mau untung sendiri ditengah perang melawan virus ini dengan mengambil barang barang berharga masyarakat yang sedang diam dirumah aja atau work from house.

Ada yang berani mencuri sepeda motor, sembako, dan lain - lain agar kebutuhannya terpenuhi. Padahal kalau kita sadari, dengan kendisi sekarang seharusnya kejahatan - kejahatan hendaknya dihentikan . Bukan berarti kejahatan itu dianjurkan atau dibolehkan.

Karena kita tahu, semua orang butuh makan karena kita dengar banyak karyawan yang diPHK atau dirumahkan sementara. Buruh - buruh dirumahkan, toko - toko ditutup, sehingga roda ekonomi tidak berputar seperti biasanya.

Aksi pencurian itu sangat memalukan. Apa salahnya bagi pencuri - pencuri itu menahan diri untuk tidak menyakiti warga masyarakat lainnya karena semua warga masyarakat juga butuh makan. Seharusnya para pelaku kejahatan itu berfikir lebih panjang. Semua orang berusaha melawan pandemi ini, tidak hanya para pelaku kejahatan saja yang terimbas ekonomi.

Wahai para pelaku kejahatan, berhentilah untuk berbuat jahat sementara. Jaga dulu keinginan hati untuk mengambil milik orang lain, karena mereka juga dalam kesusahan. Sedangkan perang saja berhenti melawan virus ini. Kenapa kalian tidak mau berubah ?

# Semoga Ramadhan yang akan datang ini membawa berkah bagi pelaku kejahatan untuk insyaf#

Payakumbuh, 20042020