Hari ke-8
WEBINAR SERIES 6 BERSAMA BIKE
Narasumber : Ria Putri Rahmawati, M.Pd
Tema : Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Dolanan Anak
Glabalisasi menyebabkan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan pada anak. Budaya asli mulai ditinggalkan, anak-anak beralih pada budaya yang lebih modern. Faktor ini merupakan salah satu penyebab degenerasi karakter anak pada saat ini.
Karakter menurut Samani Hariyanto adalah karakter sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang terbentuk karena pengaruh hereditas maupun lingkungan yang membedakan dengan orang lain serta diwujudkan dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari.
Poros Pendidikan karakter terdiri dari religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima karakter yang ingin dimunculkan tersebut dapat diwujudkan pada anak melalui sebuah permainan tradisional. Mengapa harus dengan pemainan? Jawabannya adalah karena masa anak-anak masih didominasi dengan sifat senang bermain. Dengan bermain anak-anak merasa bahagia, sehingga lebih mudah bagi kita untuk menanamkan nilai karakter tersebut pada mereka.
Ada beberapa jenis permainan tradisional di negara kita, diantaranya engklek, gobak sodor, ular naga, egrang, cublak-cublak suweng, dan tarik tambang. Nilai-nilai karakter yang dimunculkan pada permainan tradisional sangat tinggi. Nilai karakter religious nampak pada munculnya sikap toleransi, tercipta persahabatan yang akrab, tidak memaksakan kehendak kepada teman lain sesuai aturan yang berlaku.
Karakter nasionalis dapat diwujudkan dengan sikap melestarikan dolanan tradisional sebagai wujud dari rasa cinta terhadap bangsa Indonesia. Karakter mandiri juga nampak dengan melatih kreatifitas anak dalam bermain, keberanian dan tanggung jawab ketika bermain. Karakter selanjutnya adalah gotong royong, muncul pada sikap menghargai teman yang lain dalam permainan, kerjasama, serta terbentuknya musyarah untuk mufakat terhadap aturan permainan berdasarkan kesepakatan bersama. Karakter terakhir yaitu integritas yang terlihat pada rasa tanggung jawab dari masing-masing pemain dalam dolanan atau permainan tradisional
Semoga Bermanfaat.
Berau 26 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi rindu akan masa lalu. Permainan tradisional dapat menciptakan senyum merekah di wajah kami kala itu. Sukses selalu, Ibu.