Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
Masih relevankah peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya?
Memang benar jika kita melihat pohon yang sedang berbuah, maka akan tampak buahnya ada yang jatuh di sekeliling pohon tersebut.
Maka pada zaman dahulu ketika peribahasa tersebut diciptakan memang benar begitulah adanya. Anak yang dididik dengan baik oleh kedua orangtuanya. Akan menjadi anak yang baik pula.
Pada zaman sekarang, banyak kita lihat di masyarakat. Kedua orangtuanya berpendidikan baik. Sehari-hari anaknya berkelakuan baik di rumah.
Ketika tiba saatnya anak diberikan kepercayaan untuk mandiri, misalnya kuliah di daerah lain. Bisa jadi si anak berkelakuan buruk. Tidak sesuai lagi dengan didikan yang diterima sewaktu kecil.
Apa yang salah? Dimana letak kesalahannya? Pergeseran normakah? Pengaruh lingkungan? Efek perkembangan teknologi dan arus informasi yang kebablasan?
Sehingga sekarang peribahasa tersebut sering kali diubah menjadi buah jatuh tak jauh dari pohonnya, namun jika pohon berada di tepi jurang maka buah tadi akan di bawa arus sungai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap
Perlu penelitian sepertinya