Nelangsa Jiwa Yang Bergejolak
Lolongan serine semakin nyaring
Bulu kudukku meremang
Kulangkahkan kaki terburu-buru
Adakah musibah?
Jiran tetanggakukah?
Lalu...
Cairan desinfektan membasahi pagar, tanaman dan jalanan
Ah...dadaku sesak terhimpit
Diri serasa melayang
Kaki bergetar selaksa tak menginjak bumi
Akhirnya dia tiba di kotaku
Bahagia absurd yang kurasakan
Di tengah pandemi hingga pagi tadi sirna sudah
Inikah buah kelalaian kita?
Tidakkah cukup kita merasakan derita melalui kabar saja?
Haruskah kita ikut mengalami derita daerah lain secara langsung
karena kebebalan yang bodoh?
Yang tertinggal saat ini hanya doa dan pengharapan
Walau kau tak mencintai aku, dia dan mereka
Setidaknya cintailah dirimu sendiri dengan berbuat benar
Aku rasa sudah cukup banyak korban berjatuhan
Insyaflah saudaraku....
Belum terlambat...
Ayo kita putus rantai itu bersama...
#Covid19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
iyakotaku juga sudah zona merah
Mudah2 an diberi kesehatan ya bu. Dan badai segera berlalu
Merinding memang mendengar sirene tadi,
Iya da