Viny Yunistiani

Seorang Ibu yang diberi tugas tambahan sebagai seorang Guru yang sedang belajar menulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
Terlalu Lelap

Terlalu Lelap

Sepulang sholat tarawih tadi malam dari mesjid, aku merasakan sakit perut yang sangat melilit. Sepertinya penyakit lambungku sedang kumat. Lalu setelah mengetahui hal itu dengan segera suamiku memberikan obat yang biasa saya minum kalau sakit lambung ini sedang terasa. Tak lama setelah meminum obat aku pun terlelap tak sadarkan diri.

.

Saking pulasnya tidur, aku lupa schedule setelah sholat tarawih itu adalah muraja'ah juz 30 bersama anak-anak. Lalu cuci piring dan beres-beres dapur. Entah efek obat atau memang kelelahan yang amat sangat, tak lama setelah minum obat itu benar-benar aku kehilangan kesadaran.

.

Seperti biasa alarm di ponsel aku set di pukul 2 pagi. Agar aku punya waktu yang cukup untuk memasak persiapan makan sahur. Rencananya untuk sahur aku akan membuat udang krispi dan sop sayur. Karena request dari suami setiap sahur itu harus ada kuah-kuahnya. Alasannya sih biar cepet makannya ga seuseut atau susah ditelan.

Begitu pun dengan anak-anak kalau makan dengan sayur berkuah itu akan memudahkan mereka untuk menghabiskan makan sahurnya. Ya biasalah kalau makan sahur kan di awal-awal Ramadhan akan agak sulit. Anak-anak akan berperang dengan rasa kantuknya dan belum ada selera makan pada jam-jam dini hari seperti itu.

.

Namun Alhamdulillah di Ramadhan tahun ini, drama sahur ataupun saat berbuka sudah sangat berkurang. Dibandingkan dengan tahun lalu yang masih banyak request mau buka puasa sama ini sama itu. Saat sahur drama makan sambil merem terjadi. Atau berjalan dari kamar ke ruang makan sambil manyun- manyun. Saat ini semua itu hampir jarang terjadi, Alhamdulillah.

.

Untuk berbuka pun kalau aku tanya mau makan apa pasti anak-anak menjawab "apa aja terserah Bunda". Pun begitu dengan ayahnya. Alhamdulillah ga pada rewel kalau soal makanan. Tapi hal ini justru terkadang membuatku bingung. Jadi harus masak apa ya , atau harus beli apa yaa. Tapi ya inilah tantangan para bunda dan insha Allah setiap saat menyajikan makanan untuk berbuka puasa dan sahur Allah catat sebagai amal kebaikan bagi kita semua. Amin yaa Rabb.

.

Sayup-sayup terdengar suara orang mengaji dari mesjid dekat rumah melalui pengeras suara. Aku pun mulai terbangun dari lelapnya tidur. "Ah baru tahrim Alhamdulillah masih sempat untuk masak" ucapku dalam hati. Setelah baca doa bangun tidur,aku pun keluar dari kamar. Kulihat jam dinding di ruang keluarga menunjukkan pukul 04.32 WIB. Astaghfirullah, aku kesiangan! Bagaimana ini aku belum masak apapun. Lalu kulihat anak-anak juga masih tidur di kamarnya.

.

Aku pun bergegas ke dapur. Terlihat suamiku sedang duduk di meja makan sambil mengunyah kurma yang ada di meja. Aku meminta maaf karena bangun kesiangan menyebabkan satu rumah tidak makan sahur hari ini.

"Udah gapapa Ayah juga baru bangun tadi, ingat cucian belum dibilas jadi bangun jam 4 hampir setengah lima juga sih jadi ga bangunin Bunda da kasian pules banget bisi masih sakit juga perutnya, sok masih ada waktu sebelum adzan minum sama makan kurma saja,oya bangunin anak-anak bund" ucap suamiku. Dan aku tak henti meminta maaf.

Lalu kucoba untuk membangunkan anak-anak. Mereka terkejut saat aku bilang sebentar lagi adzan Subuh. Tapi Alhamdulillah, masha Allah anak-anak kooperatif banget. Mereka bergegas bangun, cuci muka lalu minum dan makan kurma dan makan beberapa kue sebelum adzan subuh berkumandang.

Akupun meminta maaf kepada anak-anak,karena bangun kesiangan jadi mereka ga bisa makan sahur hari ini. "Iya bund ga apa-apa kita bakal kuat kok" jawab anak laki-lakiku sambil tersenyum. Masha Allah meleleh hatiku anak-anak begitu baiknya, suami begitu pengertiannya menghadapi kekuranganku. Terima kasih ya Allah. Semoga kami dapat menjalani ibadah puasa hari ini dengan optimal walaupun tanpa makan sahur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post