Masa orientasi baru saja selesai, Joni sudah merasa betah di sini. Kesialan yang sempat mengganggunya ternyata berkah tersembunyi. Dia yakin banyak yang tidak tahu jika sekolah ini menyimpan hal-hal luar biasa.Joni menyayangkan sekolah ini tidak mempromosikan keunggulannya. Jadi hampir semua yang sekolah di sini karena terpaksa, tidak diterima di tempat lain. Dia berangan-angan untuk memulai membuat vlog tentang kegiatan mereka sehari-hari. Siapa tahu jadi banyak penggemar. Pokoknya Joni mau jadi pendukung utama SMA Melati. Masak gara-gara muridnya enggak pernah juara Olimpiade, sekolah ini dicap jelek. Yang masuk ke sini juga rata-rata sisa, wajarlah kalah dibanding SMA Mawar, sekolah favorit itu.Joni sangat menikmati cara Bapak dan Ibu guru menyajikan pembelajaran. Keren. Tidak sama seperti ketika dia di SMP atau SD. Para guru jarang berceramah, pembelajaran lebih banyak diisi kegiatan menarik. Betapa Joni ingin semua temannya tahu jika mereka yang salah pilih, bukan dia. Baru saja seminggu, dia merasakan banyak manfaat. Joni merasa bersemangat setiap pagi. Dahulu, dia kadang terlambat. Sekarang, dia menantikan momen ke sekolah. Tidak selamanya kegagalan menghadirkan kesedihan. Berkat habisnya kuota di sekolah favorit, Joni terdampar di tempat yang luar biasa. Dia yakin tiga tahunnya akan berjalan singkat.

#keeplearning#positivevirus#Bismillahwriteeveryday