Terjebak Kenangan
Dia datang lagi. Setelah sekian purnama, wajah yang selalu sukses menimbulkan desir di hati, muncul lagi. Padahal baru saja aku merasa bisa mencintaimu, dia seakan merampas semuanya. Maafkan aku jika aku terpaksa tidak mampu mengiyakan keinginanmu itu.Perempuan itu pemilik hatiku yang pertama. Jauh sebelum kamu hadir. Dia yang mengenalkan aku pada warna cerah. Membuatku tersenyum di tengah kerasnya hidup. Dia duniaku, kala itu. Ketika ternyata dia pergi saat aku merasa paling beruntung sedunia. Dia sukses melemparku ke jurang terdalam. Gelap, sepi dan nyeri. Butuh waktu lama sampai aku bisa melihat ada cahaya lagi. Kamu yang paling setia menarikku keluar. Memberikan jalan saat aku tak mau melangkah. Pelan-pelan kamu mengembalikan sedikit senyum. Namun belum sepenuhnya hati ini terisi namamu, dia datang. Kali ini dengan penuh luka. Aku tak bisa membiarkan dia menangis.Maaf, aku pergi ke arahnya. Maaf, aku tak bisa memenuhi janji untuk menutup lembar episode itu. Maaf. Aku hanya ingin melihatnya tersenyum.
#keeplearning#positivevirus#Bismillahwriteeveryday
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menewen