Vonny Olivia Djumadi

*I stoped explains myself when i realize people only understand from their level of perception* Belajar, belajar, belajar.. Hidup adalah pembelajaran dan kita ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bidadari Sang Penyamar
Dok.Pribadi by Vonny

Bidadari Sang Penyamar

Shafwan memandang wajah kakaknya penuh kasih "Aku akan berangkat menyerang kamp tentara laknatullah, kami telah memata matainya beberapa waktu ini dan disanalah tempat sekutu mengirimkan bantuan bagi tentara Israel laknatullah!". Zainab tersenyum menatap adiknya, dan menambahkan bubur gandum diatas piring kaleng adiknya. "Makanlah duhai adikku!". Penuh ghirah dia membangkitkan semangat membara jiwa jihad didalam dada adik tercintanya. Bibir Zainab yang disobek tentara Israel laknat saat itu telah dijahit meninggalkan luka membekas yang panjang sampai pipi menuju rahangnya. Wajahnya penuh parut bekas luka akibat diseret Jeep patroli setelah memukul bertubi tubi tentara yang mau memperkosanya. Ditinggalkan tak berdaya mayat bagaikan mayat binatang dipinggiran sungai Yordan saat itu.

Shafwan yang mendapati ayah ibu mereka telah mati diberondong timah panas dan kakaknya disiksa secara keji dan ditinggalkan dipinggiran sungai menjadi sangat dendam dan berjanji akan membalas kematian ayah ibu juga kepedihan yang dirasakan oleh kakak terkasihnya itu. Sepanjang malam selama bertahun tahun Shafwan mendengar tangis trauma kakaknya juga pilu menahan sakit hati didadanya sebab menyaksikan pembantaian demi pembantaian terjadi di negri Palestina nya tercinta. Tiada hari tanpa pernah Shafwan tinggalkan untuk belajar pada Syaikh Muhammad Shabir Ibrahim, menuntut ilmu. Shafwan ahli dalam membuat senjata kimia, bakat itu diturunkan oleh ayah mereka sang profesor yang disiksa juga dinodai kehormatan istrinya dihadapannya sebab dia memilih tidak mau menuruti menjadi pengkhianat atas bangsanya sendiri. Shafwan tumbuh menjadi pemuda yang terampil dan terlatih, hanya saja dendam didalam dirinya belum bisa dia latih untuk mengikhlaskannya. Hingga pada suatu hari Syaikh Muhammad Shabir Ibrahim memanggil Zainab ditemani oleh Ummu Salamah yang adalah dokter yang merawat Zainab dan melatih Zainab beladiri juga melatih kemampuan bersenjata Zainab, sebab dulu Ummu Salamah anak seorang temtara. Ummu Salamah istri Syaikh mengusap usap punggung Zainab seolah memberi kekuatan.

"Anak dari Zakaria hosein telah siap menjemput syahidNya.. Syaikh, bila memang telah ditentukan takdir Allah bahwa kepergian kemedan pertempuran membela negara dan Izzah agama ini adalah jalan menuju syahid. Maka saya tegaskan wallahi Syaikh.. anak Zakaria hosein telah siap menjemput syahidNya!".

Zainab berkata tegas mewakili Shafwan sebagai anak dari ayah mereka profesor Zakaria hosein. Ummu Salamah menyusut air matanya.

"Maka kau harus ikhlas Za, bila Shafwan akan pulang dalam keadaan syahid menjemput syurgaNya!". Zainab menatap wajah teduh Ummu Salamah.

Malam itu Shafwan menyiapkan diri, berzikir dan berdoa, sementara kakaknya membaca lantunan ayat suci Al-Qur'an dengan merdunya, Shafwan duduk disisi kakaknya Zainab dan memberikan kafiyeh nya kepada Zainab.

"Simpanlah ini sebagai bagian yang dapat kau jadikan kenangan dariku kakak. Bila sampai tiba waktuku dan aku tak kembali lagi menjemput syahidNya. Maka kuatkan hatimu diatas keridoan padaNya saja. Allah sebaik baik penolong kita". Shafwan mencium takzim tangan kakaknya yang telah merawatnya serta mengajarinya banyak teknik beladiri dan senjata.

Dari ummu Salamah lah yang telah menempa kakaknya menjadi muslimah yang tangguh dalam banyak hal. Tidak terkecuali beladiri dan senjata. Zainab menepuk nepuk bahu Shafwan

"Ayah dan ibu akan bangga padamu, duhai Mujahidin!! Begitupun aku kakakmu, dirimu akan menjadi bagian dari kemerdekaan bangsa ini juga bagian yang dikenang sejarah bahwa kau Shafwan bin Zakaria hosein adalah sang Jundullah yang menggentarkan para musuh Allah dijalan yang dirahmati dan dijaga malaikatNya!".

Shafwan menyelendangkan kafiyeh dibahu kakaknya. Disepertiga malam jelang detik detik eksekusi yang akan dilakukan, Shafwan bin Zakaria Hosein masih memanjangkan sujudnya, berdoa bagi ayah ibunya yang telah tiada serta kakaknya, juga umat muslim didunia, bersamaan dengan itu Zainab binti Zakaria Hosein yang menyamar menjadi adiknya telah berangkat menggunakan Jeep yang dicurinya dari tentara Israel laknatullah yang berhasil dijebaknya pada dua malam sebelumnya tepat setelah Syaikh Muhammad Shabir Ibrahim dan Ummu Salamah menyampaikan berita adiknya yang akan menjadi pengantin pengantar bom.

Setelah menitipkan surat pada Syaikh yang disampaikan oleh Ummu Salamah, petang hari tadi untuk adiknya sebelum berangkat malam ini. Zainab mendahului kepergian adiknya membawa bom yang dia pasang bersama belasan zat kimia yang dia ciptakan untuk menghancurkan para musuh Allah tersebut. Malam itu sebuah kamp tentara didekat Kibbuttz Sede Nehemya, telah diluluh lantak oleh seorang gadis ksatria yang menyamar menjadi adik laki laki yang disayangi dan dijaganya sesuai dengan amanah orangtua mereka agar dapat menjadi penyampai kebenaran tentang kondisi Palestina dimuka dunia.

Tertunduk lirih Shafwan membaca surat kakaknya setelah menerima kabar kepergian kakak yang dicintai dari Syaikh Muhammad Shabir Ibrahim malam itu ,kakak yang memakai kafiyeh pemberiannya sebagai kenangan terakhir yang Shafwan tinggalkan atas dirinya telah digunakan sebagai penjagaan identitas kakaknya saat menyamar mendahului Shafwan menjemput syahid dijalanNya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Adikku, telah hilang tumpuan kebahagiaan kita, yaitu ayah bunda bertahun tahun lalu, dan aku masih disisimu, menjagamu! Shafwan adikku, rasanya tak sanggup aku kehilangan lagi separuh jiwaku bila separuh lainnya telah pergi atas takdir dijalanNya.Aku menyayangimu, selalu! Jagalah hatimu dik! Jangan kau kotori Hasad sebab dendam yang merusak niat jihad diatas jalanNya!!! Jadilah manusia yang cerdas dan berbuatlah untuk bangsamu. Palestina tercinta!!! Birruh, biddam, nafdika ya Aqsha,, jadilah yang menyuarakan kepada dunia kabar tentang Al Aqsha dan Palestina ini! Jadilah orang hebat yang mampu menyelamatkan bangsa ini!.

Mencintaimu sebab Allah.

Kakakmu,

Zainab binti Zakaria hosein.

Shafwan menyusut airmatanya dan berazam akan menjadi orang yang berusaha tanpa kenal henti demi Palestina tercinta, menyuarakan pembantaian yang dilakukan tentara Israel laknatullah juga sekutu yang membungkam dunia atas kebiadaban dibumi Allah Al quds tercinta yang mulia bumi para Anbiya. Zainab binti Zakaria hosein pergi sebagai bidadari yang menyamar menuju haribaanNya.

Khaibar Khaibar ya yahud... Jausyu Muhammad syaufa ya'ud!!!!

Vonny Olivia Djumadi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post