Peristirahatan Terakhir
Diujung nafas penantianku
Kau serupa bidadari bertudung kemilau cahaya berwarna jingga
Semburat garis cakrawala serupa penghias mahkota mayangmu
Senja selalu sakral buatku
Dimana kaki kaki kecil bergesekan ditanah becek sisa hujan
Berlarian sambil sesekali merapikan sarung mereka yang turun tak beraturan
Juga tangan tangan mungil memeluk Al-Qur'an penuh sanjungan penghormatan
Ditingkahi irama jangkrik dan katak yang bersahut sahutan
Menemani suara lirih kakek tua melantunkan sholawat serta tarhim diselingi batuk batuk dan suara sumbang speaker rusak surau kami
"Saatnya pulang!"
Katamu menutup layar memori masa kecilku, berkemas merapikan bekalku yang sedikit ditengah perjalanan panjang ku menemuiMU
Jiwaku resah.. akankah amalan ini mampu menerangi tidur panjangku
Entah ditempatNYA yang mana pula aku kan tinggal???
Lubang sempit, pengap dan bau
Ataukah istana megah terang benderang dengan alas tebal wangi misk kasturi?!!
Sungguh... Aku malu meminta kesempatan lagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar