Vonny Olivia Djumadi

*I stoped explains myself when i realize people only understand from their level of perception* Belajar, belajar, belajar.. Hidup adalah pembelajaran dan kita ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tawakal
Google picture

Tawakal

Allah telah berfirman dalam surah cintaNYA QS at-taubah

9:51. Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."

9:129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".

Masih terekam jelas dimemori saya, masa kecil yang saya lalui dengan berjuang melawan penyakit yang menyerang otak saya (enzhapalitys) yang menyebabkan saya sering tidak sadarkan diri, kejang, serta hilang ingatan sementara. Membuat keluarga kami pontang pantang dalam membiayai pengobatan yang tidak murah harganya. Disaat bersamaan kepulangan papa untuk selamanya makin melumpuhkan perekonomian keluarga kami. Ditinggalkan suami dengan 9orang anaknya tidak membuat mama kehilangan keyakinan padaNYA. Tanpa harta warisan yang ditinggalkan hanya menyisakan aset masa depan yaitu anak anak yang harus diurusnya seorang diri agar menjadi anak anak yang membawanya pada kehancuran atau kemenangan?!.

Sungguh indah pesan yang ditinggalkan papa sebelum beliau berpulang yaitu "Tidaklah papa bisa meninggalkan mama dengan harta yang akan menjerumuskan mama dan kami anak anaknya dalam lembah fitnah dan kehancuran, kecuali papa meninggalkan kami sebagai harta yang harus mama kelola sebaik baiknya sebagai bagian dari amalan baik diyaumil akhir nanti, sebagai penentu jalan menuju surga dan nerakaNYA sebagai umat yang Rasulullah banggakan karena jumlah dan kualitasnya". Juga sebuah doa yang papa tinggalkan menjadi warisan bagi kami yang beliau pesankan agar kami senantiasa melazimkannya sebagai jalan untuk kembali menuju padaNYA disaat banyak khilaf kami sebagai manusia.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"

“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

Bahwa Allah Takan sedikitpun meninggalkan kita hambaNYA, yang walaupun acapkali melakukan beribu dosa namun dengan Rahmat kasih sayangNYA selalu menerima kita untuk kembali. Bahkan dalam tiap ujian dan cobaan hidup yang ditimpakanNYA pada kita Allah selalu memberikan tiap permasalahan itu satu paket dengan jalan keluarnya, tinggal kitalah yang memilih menuju pada pintu rahmatNYA atau berpaling dan mendapat murkaNYA. Masih terngiang ditelinga saya yang saat itu merintih menahan kesakitan ketika tanpa uang yang cukup mama membawa saya ke rumah sakit dan meminta pihak rumah sakit menangani saya yang sedang aanfal saat itu, saya ingat betul sebelum dibawa kerumah sakit bahkan mama mengalahkan keperluan dirumah untuk makan hari itu. Dengan keyakinan mama sholat sunah dua rakaat dan berdoa,membuatkan saya air doa sebagai penanggung rasa sakit yang tak tertahankan dan mengusapkannya dikepalai saya yang panas sekali. Dirymah sakit ketika pihak rumah akut menanyakan biaya yang harus mama deposit kan dahulu sebelum mendapat tindakan bagi saya dengan yakin dan tegas mama berkata "Urus keperluan tindakan anak saya dulu, saya akan segera ke ATM untuk mengambil uang dan menyelesaikannya!". Lantas tanpa menunggu lama saya mendapat tindakan dan ruangan perawatan. Begitupun ketika dokter harus melakukan tindakan biopsi sumsum tulang belakang saya,juga serangkaian tes medis lainnya mama selalu mengatakan hal tersebut. Padahal dalam kondisi sepeserpun mama tak memegang uang saat itu. Lagi lagi dengan keyakinan mama menundukkan kepalanya dihadapan akan ilahi Robbi, menyentuhkan keningnya dan berbisik kebumian untuk segera tersalurkan doa itu melalui partikel alam semesta yang menghantarkan doa itu menggetarkan Arasy NYA. Sungguh indah ujianMU yang menguatkan iman kami.

Semua keyakinannya pada Allah beliau vibrasi kan pada kami 9 anaknya agar ikhlas dan menerima ketentuan yang telah Allah tetapkan pada kami, mengatur emosi dari tiap karakter 9 anaknya yang berbeda beda agar senantiasa berpasrah dan berserah atas keputusan apapun yang Allah berikan setelah ikhtiar terbaik kami.

Dan Allah membuktikan cintaNYA.Allah tak membiarkan hambaNYA yang menuju kejalan NYA sendirian. Allah berlari bahkan ketika hamba berjalan menujuNYA. Ujian yang DIA berikan adalah jalan menuju kemesraan berlama lama denganNYA untuk bercumbu, munajat, meminta dalam doa khusu dipertigaan malam dan sujud sujud panjang kita. Sejatinya Allah yang pencemburu hanya ingin kita sebagai hamba hanya memalingkan wajah dan hati hanya padaNYA saja. Maka ketika cintaNYA yang demikian luas dan besar pada kita masihkan kita memiliki muka untuk menolakNYA dalam tiap sendi sendi kehidupan kita? Masihkah kita tidak tahu malu dan menghujatNYA ketika ujian melanda "Ya Allah kenapa aku??? Mengapa masalah ini menimpaku?!". Sedangkan DIA adalah pemilik diri ini, kehidupan yang dititipkanNYA pada kita, dan pemilik seluruh alam semesta ini.

Tanyalah kedalam sanubari kita saat Allah menimpakan musibah dan ujianNYA dalam hidup kita, barangkali kita sendirilah penyebab dari datangnya musibah tersebut. Dan bisa jadi ketika musibah terulang terjadi menandakan ada sesuatu yang keliru dalam ikhtiar kita. Bukankah kita pun harus melakukan remedial saat ujian ketika nilai nilai kita tidak baik? Begitupun hidup, berulangkali masalah dan cobaan datang mencabar kita, yakinlah pertolongan Allah sangat dekat. Hanya kita saja yang mau menujuNYA ataukah berpaling dariNYA. Atau bisa jadi saat itu Allah SWT masih senang mendengar keluhan juga tangisan manjamu merajuk meminta hanya padaNYA.

Medio Oktober, Bojonggede

Masih merayuMU.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin yaa mujibassailin..

17 Oct
Balas

Aamiin ya Allah aamiin

17 Oct
Balas

Semoga diberi kekuatan dan ketabahan

17 Oct
Balas

amiin

17 Oct
Balas

menyentuh sekali ...

17 Oct
Balas

Kisah yang sangat menyentuh hati dan dapat meningkatkan kecintaan pada-Nya. Semoga pembaca selalu diberi kekuatan dalam menjalani ujian.

17 Oct
Balas



search

New Post