Selama satu bulan lalu, sentuhan renungan dan pelatihan yang penulis terima adalah pentingnya seseorang memiliki pengharapan. Kekuatan sebuah harapan akan lebih mudah seseorang menjalankan hidupnya. Orang yang tidak memiliki pengharapan dalam hidup seperti orang berjalan tanpa jiwa, mati enggan hidup tak mau.

Sebuah kisah nyata yang disharingkan dalam sebuah rekoleksi adven oleh Romo RD Akik sebagai berikut. Ada sepasang orang tua melakukan perjalanan wisata, sampailah keluarga tersebut di pantai di daerah Banyuwangi. Keluarga tersebut ingin mencapai sebuah pulau dengan menaiki kapal both, tentunya ditemani oleh 3 orang awak kapalnya. Ditengah laut lepas terjadi badai, kapal oleng dan hampir tenggelam, diputuskan oleh juru mudi yang mengenakan pelampung adalah ibu karena beliau yang tidak bisa berenang. Dengan keputusan cepat ibu didorong ke laut, dan lima orang yang lain berpegangan pelampung yang dikenakan ibu, termasuk sang ayah dan 3 awak yang lain. Kapal both sudah tenggelam, lebih kurang mulai pukul setengah delapan. Selama terapung-apung di tengah lautan, satu dengan yang lain tidak boleh dalam kondisi pingsang, semua harus berbicara, dan apabila salah satu dari mereka mulai hari lemah maka yang lain akan menepuk pipi agak keras (menampar) agar segera sadar. Pertolongan tidak kunjung datang, berbagai upaya dilakukan juru mudi dan sang ayah juga tidak segera datang bala bantuan. Berkat kekuatan pengharapan dan sinyal HP sang ayah (kebetulan HP sang ayah tahan air) posisi merekapun ditemukan setelah dua jam terapung ditengah lautan.

Kekuatan pengharapan dan penyertaan Tuhanlah kondisi terpurukpun dapat dilalui, apakah masalah yang kita alami sudah sedemikian parah hingga kita kehilangan pengharapan?

Dalam buku ENERGIZING HOPE karya Elia Paul Ang menjelaskan bahwa Pengharapan penting untuk mengubah hidup menjadi lebih baik, dan memotivasi kita menemukan cara untuk berubah. Orang yang memiliki harapan harus terus melatih diri untuk fokus pada pengharapannya. Tidak ada kesuksesan besar yang dikerjakan sambil lalu. Bekerjalah hingga kita menjadi ahli didalamnya, bersikaplah bijaksana dalam menata masa depan, bekerjalah dengan:

Spirit of Excellent, pelajari kekuatan anda, dan investasikan kekuatan excellent anda di sana, berilah yang terbaik dalam pekerjaan anda. Bekerja dengan gembira. Orang yang selalu melaksanakan tugas dengan gembira akan mudah menerima tanggung jawab yang lebih besar dari atasannya. Bekerja dengan kasih. Jika kita melakukan pekerjaan dengan kasih benih kasih akan tumbuh, dan kita akan mendapatkan kasih dari teman-teman kita, atau mereka akan dengan mudah menawarkan bantuan kepada kita. Cintai pekerjaan anda, dan pekerjaan akan mencintai anda. Jika kita mencintai pekerjaan kita maka ide-ide akan tumbuh dalam hati kita, dan ide-idepun akan tumbuh luar biasa. Jangan lupa beribadah. Jika Allah tidak memberkati point 1-4 maka semua usaha kita akan berantakan. Investasikan pekerjaan anda untuk membangun kerajaan Allah di dunia. Semakin kita melayani Tuhan, keberhasilan pekerjaan semakin nyata. Tuhan akan membantu setiap usaha kita.

Hidupkanlah terus harapan-harapan kita, dengan memulai langkah kecil mencapai harapan. Rintangan selalu ada, dan orang berpengharapan berfokus pada solusi menyelesaikan masalah. Sertakan Tuhan dalam tiap langkah kita, maka semuanya akan jauh lebih mudah.

~Selamat Tahun Baru 2018

13.14