"Gimana, coba? Aku mau dengar." Sebenarnya aku hanya tak mau kehilangan suasana nyaman ini. Jadi aku sengaja membiarkannya mengoceh, melantur semau-maunya. Aku hanya ingin mendengar suara riangnya dan menikmati suasana langka ini tanpa perlu menyimak isi ceramahnya.

"Yup, memang tidak mudah membuat keputusan soal siapa sih yang benar-benar kamu cintai dan kamu pilih. Tapi bagaimana pun kamu harus membuat keputusan! Mungkin kamu sudah merasa nyaman dengan keduanya, sama-sama memiliki kecocokan, dan sama-sama tidak ingin kehilangan. Tapi ingat, bagaimanapun kesetiaan hanya bisa pada satu orang saja. Pada akhirnya, kamu tetap harus menentukan siapa yang kamu pilih sebagai pendampingmu untuk menjalani masa depan bersama."

📐 Bersambung.