Persembahan Terbaik 18 (selesai)
"Apa kabar, Ivana?" sapanya hangat dan ramah. Tidak banyak berubah. Ardi masih sama seperti kawan masa kecilku dulu. Kecuali kado Natal itu sudah diberikannya untuk kami.
"Baik. Sangat baik, Frater Ardi," jawabku. Sama bangganya dengan Budhe Sri, ayah, ibu dan siapapun yang pernah mengenalnya.
Kado Natal terbaik dan terindah yang pernah kami terima seumur hidup kami. Ayah, ibu, Budhe Sri, bahkan aku sendiri tak pernah menyangka akan mendapatkan hadiah terbaik dari Tuhan sendiri.
Panggilan hidup itu memang misteri. Namun, siapa yang bertelinga, tentu akan mendengar dan menyambutnya dengan sukacita.
🎁 S e l e s a i 🎁
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar