Jhenal namanya. Anak berambut ikal dengan gigi putih bersih ini terciduk saat tidak ikut upacara. Bersembunyi di dalam kelas. Asyik dengan lamunan pagi hari.

Senyum manis tetap menghias bibirnya, tatkala mendapat bonus untuk berdiri menghadap peserta upacara yang lain. Serasa tidak memiliki malu. Tidak wajarkah? Oh, sangat wajar. Sebab keseharian Jhenal memang berbeda dengan siswa lain. Jhenal termasuk siswa istimewa.

Istimewanya Jhenal mampu memaksa guru yang mengajarnya agar lebih kreatif membimbingnya. Guru tidak bisa marah saat tahu bahwa Jhenal membacanya terbata-bata, tulisannya pun sulit dipahami. Jangan bertanya soal kemampuannya dalam menyerap pelajaran. Anjuran bijak seorang rekan, lebih baik membimbingnya belajar wudhu beserta doanya, belajar sholat. Sepakat. Sebab sejatinya saat orang tua mempercayakan buah hatinya ke suatu sekolah, tentu berharap sang buah hati mendapat manfaat dari sekolah tersebut. Jika tidak mampu mendapat ilmu dunia, semoga bekal menuju keabadian tetap tergapai.

Pamekasan, 21 Januari 2019