SUDAHKAH ENGKAU MEMINTA MAAF ?
Menjelang Ramadan, banyak beredar chat permohonan maaf dari sesama pengguna media sosial, baik yang hasil copas maupun hasil karya sendiri. Kalimat-kalimat yang terangkai selalu terasa syahdu merayu.
Menulis permohonan maaf itu memang mudah. Namun meminta maaf secara personal dan verbal itu jauh lebih mudah. Mengucapkan salam, menjabat erat tangannya, menatapnya dan meminta maaf. Selesai.
Dibandingkan dengan hanya menulis, maka bertutur kata akan terasa lebih bermakna, menyejukkan dan melegakan. Itu efek bagi mereka yang minta maaf. Di sisi lain, si peminta-minta ini (peminta maaf maksudnya. Hehehe) akan bisa langsung merasakan tulus tidaknya seseorang memberinya maaf. Jika jawabannya “yho” dengan alunan “o” yang panjang, itu berarti dia sedang mengumpulkan kekuatan agar bisa memaafkan. Tidak perlu berkecil hati. Justru inilah kesempatan emas bagi kita untuk memanjatkan doa agar dia diberi kebaikan setelah memaafkan. Bermurah hatilah untuk sering mendoakan seseorang, baik yang kita kenal maupun yang tidak kenal. Sebab dari setiap doa yang baik, kita bisa mendapat imbasnya. Kalau tidak percaya, silakan coba…
#452019mekkasen#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar