Wahyu MH

BUKU ADALAH KARTU NAMA TERBAIK...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKU MEMBUNUHNYA (360)

AKU MEMBUNUHNYA (360)

AKU MEMBUNUHNYA

Telah kurencanakan sejak semalam. Pisau terbaik telah aku persiapkan jauh-jauh hari. Aku membelinya di sebuah super market tidak jauh dari rumah. “Hati-hati, Pak, pisaunya tajam sekali,” ujar kasir sambil tersenyum. Aku acuh, pura-pura tidak mendengarnya.

Pagi hari, aku lihat mereka masih tertidur pulas, perlahan dengan mengendap-endap aku menyergapnya. Tubuhku yang kekar bukan lawan tanding yang setimpal baginya. Meski ia berteriak-teriak meminta tolong, aku tidak peduli. Aku membunuhnya tanpa ampun.

Darah bersimbah dimana-mana. Saat mereka tidak bergerak lagi, aku menghampirinya. Air mendidih aku siramkan ke tubuhnya. Dan aku mulai mencabuti bulu-bulunya. Empat ekor ayam itu masih remaja. Maafkan, aku telah membunuhmu.

Jayapura, 21 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post