LIMA EL

Setelah merasakan presure luar biasa saat mengikuti Pelatihan Uji Kompetensi Asesor (PUKA), yang begitu mengharu biru. Peserta, Panitia, Narasumber dan semua yang terlibat. Termasuk saya. Namun, cerita itu berakhir manis, setelah penutupan tanda kegiatan berakhir. Semua berjalan mulus, bak berkendara di Jalan Tol Eropa. Doa-doa yang dipanjatkan para peserta dikabulkan Tuhan. Itulah pentingnya doa bersama. Semua mengaminkan. Paling tidak ada “Amin” salah satu peserta yang fitrah dari dosa. Itu yang di dengar Tuhan.

Ternyata tidak. Maksudnya, tekanan itu belum berakhir pasca PUKA. Tugas lain menanti. Lebih menantang. Melanjutkan prosesi penyelesaian pengembangan model Pembelajaran Keaksaraan Dasar yang di-deadline sebelum tagggal 24 bulan ini. Besoknya akan dilakukan uji validasi ditingkat pusat, di Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemdikbud.

Laporan pengembangan model. Itulah tugas berat yang sedang saya lakukan. Sebagai salah satu atribut produk Pengembangan Model. Tebalnya mirip buku yang biasa saya terbitkan. Di atas seratus halaman. Laporan pengembangan model. Satu dari sekian beban tugas yang harus tuntas dalam waktu dekat ini. Bekerja dibawah tekanan, ternyata memunculkan sensasi Lima El. Benar, Lelah, letih, lunglai, loyo, letoy. Hik..hik..hik…hik..

Jayapura, 20 November 2020