MENJADI KELOMPOK DI MEDIA SOSIAL

Sampai saat ini, tidak kurang dari 30 kelompok (group) WA yang saya ikuti. Ponsel saya penuh sesak dengan lalu lintas percakapan. Setiap hari. Setiap jam. Setiap menit. Setiap detik. Saking banyaknya, kadang ada informasi yang terlambat direspon.

Bermacam-macam kelompok WA saya ikuti, mulai yang formal seperti kelompok WA kantor, kelompok keluarga, jamaah Masjid, almamater sekolah, komplek perumahan dll.

Karakter anggota kelompok WA juga beraneka ragam. Ada yang mengupload informasi-informasi penting, bermanfaat sampai informasi terbaru. Namun, ada juga yang cuma mengunggah video lucu dan tidak bermanfaat.  

Begitupun dilihat dari jumlah keanggotaannya, ada yang ratusan orang, sampai yang hanya diikuti tiga orang. Termasuk admin.

Keberadaan kelompok WA di sosial media sudah barang tentu tidak bisa dihindari. Menjadi keniscayaan.  Kehadiran kelompok  WA di lingkungan tempat kerja bahkan telah menjadi kebutuhan. Tujuannya untuk memudahkan koordinasi secara cepat dan menyampaikan informasi penting yang harus ditindaklanjuti.

Percaya atau tidak, saya bahkan pernah membayar untuk mendapatkan keanggotaan khusus kepada adminnya.  

Nah, saat ini yang paling aktif dalam lalu lintas percakapan di kelompok WA yang saya ikuti adalah kelompok Asesor,  yang saat ini sedang sibuk-sibuknya melakukan visitasi akreditasi. Tahun ini dilaksanakan virtual. Semakin malam semakin ramai. Sudah diduga, rekan-rekan semuanya sedang lembur menyelesaikan proses upload data. Mengejar deadline waktu. Semoga cepat tuntas.

Jayapura, 5 Desember 2020