MENJADI NARASUMBER (268)
Jam 10 pagi, kami, empat orang dari Pokja Dikmas, segera chek out membawa seluruh barang masing-masing dari penginapan. Belakangan baru saya tahu, namanya Penginapan DAJ. Selanjutnya kami menuju SKB Kabupaten Keerom. Lima km dari penginapan.
Di sana telah menunggu Kepala dan staf SKB beserta sepuluh orang calon tutor yang menjadi peserta Orientasi Teknis (Ortek).
Kepala SKB mengkondisikan, kegiatan cukup dilaksanakan di ruangan kantor. Pasalnya, jumlah peserta tidak banyak. Hanya sepuluh orang. Ruangan masih mampu memuat peserta, staf SKB dan narasumber sekaligus.
Diawali sambutan Kepala SKB, lantas semua anggota Pokja, bergiliran memberikan materi secara singkat. Berbagai informasi seputar rencana pelaksanaan ujicoba model beberapa hari ke depan, kami sampaikan juga secara detil. Agar tidak terjadi misinformasi.
Yang menarik, sembilan dari sepuluh peserta calon tutor yang hadir mengikuti ortek, perempuan alias wanita alias wedo.
“Kabar baik bagi anda. Karena menurut penelitian, perempuan lebih kuat melawan berbagai virus dibanding laki-laki. Itulah kenapa Covid-19 banyak menyerang laki-laki. Makanya Ibu-ibu paling cocok menjadi tutor disaat pandemi,” ujar saya memulai pembicaraan, saat menyampaikan sekilas materi Pendidikan Keaksaraan Dasar. Diiringi senyum sumringah peserta perempuan. Satu-satunya peserta laki-laki hanya terdiam, membisu tidak ada ekpresi sama sekali.
“Imun perempuan ternyata jauh lebih kuat dibanding laki-laki. Penyebabnya, ada campur tangan kromosom X dan hormon estrogen yang berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh perempuan. Saat terjadi penularan virus corona, pria lebih berpotensi terinfensi dibanding perempuan. Apalagi laki-laki mobilitasnya tinggi.” Demikian pernyataan dr Devia, sebagaiman dikutip, https://www.klikdokter.com.
“Gaya hidup laki-laki yang buruk, seperti: Merokok, miras, suka begadang, dan manyantap makanan tidak sehat, turut memperburuk daya tahan laki-laki,”ujarnya melanjutkan.
Selama kegiatan berlangsung, kami tetap menerapkan protokol kesehatan: Memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan sebelum masuk ruangan. Kecuali saat makan siang, kami lepas masker. Dan saat foto bersama kami tidak menjaga jarak.
“Kita akan kembali Jumat lusa sampai Senin depan, selama lima hari melakukan ujicoba konseptual. Sekarang kami akan pulang ke rumah masing-masing. Selamat tinggal, daaaaah,” ujar ketua Pokja, saat kami pamitan.
“Daaaaaah,” ujar kesembilan calon tutor perempuan melambaikan tangan. Ketua pokja nampak bahagia.
Jayapura, 21 Oktober 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar