PENTINGNYA LITERASI FINANSIAL UNTUK ANAK USIA DINI
Setiap orang tua pasti menginginkan agar anaknya, ketika dewasa bisa hidup bahagia tanpa kekurangan materi. Keperluan finasialnya keluarganya terpenuhi dengan baik.
Sebuah keluarga yang sudah mempunyai anak, khususnya anak usia sekolah, baik yang di taman kanak kanak, maupun di sekolah dasar dan lanjutan. Ayah bunda biasanya memberikan uang jajan setiap hari, ketika anaknya hendak berangkat sekolah. Selain juga disiapkan bekal makanan dari rumah
Pasti ayah bunda pernah punya pengalaman ketika anaknya pulang sekolah, uang jajannya sudah habis. Esoknya ia merengek minta ditambah uang jajannya. Dengan alasan ikut teman-temannya yang berbelanja makanan yang sedikit mahal. Beberapa waktu kemudian, si anak merajuk lagi supaya ditambah uang jajannya.
Ketika menghadapi kenyataan seperti ini, maka ayah bunda harus memberi perhatian yang lebih, tentang Pendidikan finansial bagi anak-anak, khususnya anak usia dini.
Pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekedar pada pengenalan uang, namun lebih jauh pendidikan literasi keuangan pada anak adalah sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.
Jika di ajarkan sejak dini tentang literasi keuangan, maka akan berdampak positif ketika sudah memasuki usia dewasa dan berumah tangga.
Ada beberapa hal yang bisa diajarkan oleh ayah bunda kepada anak-anaknya.
1. Mengubah pola pemberian uang jajan secara bertahap dari harian menjadi mingguan hingga bulanan
2. Membiasakan anak untuk menabung, bisa di bank atau di rumah dengan memasukan uang ke dalam celengan.
3. Memberi pengertian mana kebutuhan dan mana keinginan, misal si anak tiba-tiba merengek minta di belikan sepatu baru. Alasannya karena teman sekelasnya baru saja dibelikan sepatu baru oleh orang tuanya. Disinilah ayah atau bunda berperan menjelaskan dengan kapasitas sebagai orang tua. Mana kebutuhan dan mana keinginan.
4. Membuat pembukuan sederhana tentang finansial, ayah bunda bisa mengajarkan system pembukuan yang paling sederhana dalam sebuah buku.
NO
TANGGAL
PEMASUKAN
PENGELUARAN
SALDO
KET
1
7 April
20.000
-
20.000
Dari ayah
2
8 April
-
5.000
10.000
Beli pentol
3
9 April
10.000
-
20.000
Dari kakak
4
10 April
-
5.000
15.000
Infak
5. Ajarkan anak infak/sedekah, tujuannya agar anak memahami, bahwa harta yang kita dapatkan adalah semata-mata pemberian dari Allah SWT dan Allah SWT perintahkan untuk memberikan sebagian kepada yang berhak. Dalam harta yang kita gunakan ada hak orang lain. Selain itu anak diajarkan untuk berempati sesama manusia.
6. Peran sekolah, pendidikan literasi keuangan haruslah masuk dan terintegrasi dengan kurikulum nasional. Hal tersebut akan mempermudah dalam penerapan pendidikan literasi keuangan di setiap tingkatan pendidikan. Penerapan pendidikan literasi keuangan di sekolah juga harus konsisten dan berkesinambungan. Dari mulai tingkatan PAUD sampai perguruan tinggi, pendidikan literasi keuangan haruslah berkesinambungan dan berjenjang disesuaikan dengan tingkatan pola fikir anak setiap jenjang serta konteks perekonomian dan finasial yang sedang terjadi.
7. Ajarkan anak bahwa uang tidak datang dengan sendirinya. Melainkan harus diusahakan. Sebagai contoh di sekolah anak saya, ada yang Namanya ‘’ hari pasar’’ sebulan sekali. Disitu setiap anak wajib membawa barang atau makanan untuk dijual di sekolah. Disitu diajarkan proses interaksi antara penjual dan pembeli, menawarkan jualannya dan belajar bahwa untuk mendapatkan uang perlu bekerja.
Namun sayangnya ketika pulang, saya mendapatkan jualannya habis dan uangnya juga habis. Ketika ditanya kemana uangnya. Dibelikan lagi jajanan. Barang habis uangnya pun raib. Tidak apalah yang penting ada proses pembelajaran finansial disana.
Salam literasi finansial.
Sentani, 07 April 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar