SELBUK

Saya mengapresiasi pengumuman Mediaguru, saat merilis Gurusiner yang menjadi bintang facebook populer, atau yang biasa disebut Selbuk (Seleb Fesbuk). Mereka para gurusianer ter-aktif yang mengirimkan postingan. Secara otomatis, facebook akan membuat urutan rangking, sesuai jumlah postingan Gurusianer.

Saat ada Gurusianer yang merasa layak menjadi Selbuk, namun namanya tidak tertera di deretan nama-nama populer, lantas kecewa, uring-uringan.

Ketika memutuskan untuk mengikuti tantangan menulis, tujuan utamanya membiasakan menulis. Sebagai habit. Kapanpun, dimanapun, saat ada ide, atau saat ketiadaan ide, secara reflek kita mampu menulis dengan baik.

Tulisan-tulisan Gurusianer populer, belum bisa dipastikan berbanding lurus dengan kualitas. Salah satu cara mengukur tulisan kita baik, caranya dengan mengikuti lomba kepenulisan. Karena tulisan akan dinilai oleh juri yang berkompeten.

Saat saya mengikuti lomba menulis essai maupun opini, tulisan dinilai dengan beberapa kriteria: Sesuai tema, kontennya spesifik, bukan plagiat, memberikan alternatif dari setiap permasalahan dan yang terpenting tulisan sesuai standar kebahasaan PUEBI.

Nah, jika kita menang, lalu dinobatkan sebagai juara, barulah tulisan itu dikatakan berkualitas. Karena tulisan telah dinilai. Hilangkan dalam benak kita untuk menjadi penulis popular. Yang wajib dilakukan, bagaimana tulisan kita setiap hari semakin baik progresnya, rapi dan berkualitas. Meski tidak ada komen, tidak ada like.

Teruslah menulis. Tidak penting menjadi populer atau tidak. Karena tulisan yang baik, berkualitas, pasti akan menemukan taqdir baiknya sendiri.

Tabik.

Jayapura, 11 Oktober 2020