TANGISAN HUTAN SAGU (364)
TANGISAN HUTAN SAGU
Bunyi alat berat itu bergemuruh hilir mudik. Bukan satu, bukan dua, tapi puluhan. Merobohkan satu demi satu pohon sagu yang malang itu, tanpa ampun. Sebagian lahan sudah rata ditimbun pasir batu yang diangkut dari bukit sebelah jalan raya.
Dulu kami melihat hamparan hijau hutan sagu yang elok menyejukan mata. Pohon itu menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Sagu menjadi simbol kehidupan dan kearifan lokal. Aku suka papeda yang terbuat dari bahan baku pohon sagu.
Kini, lahan yang dihuni pepohonan itu telah dikapling dan dijual kepada para pengembang dengan harga murah. Lahan itu telah disulap menjadi rumah-rumah bercat hijau. Dari kejauhan laksana hutan sagu yang sedang menangis.
Jayapura, 25 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pentigraf yang keren pak. Salam kenal dan salam literasi
Terima kasih, salam kenal juga dan salam literasi