TAUSIAH IMAN (322)
TAUSIAH IMAN
Pada banner vertikal yang terpampang di aula tempat kami menyelengarakan outbound, kompleks Bulutana Malino Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, tertulis namanya Iman Firmansyah, S.sos.I. M.Pd. Founder sekaligus trainer profesional MSI (Management Spiritual Intelligence).
Dari logatnya, akhirnya saya tahu, Kang Iman –begitu biasa disapa- ternyata Urang Sunda. Tepatnya dari Bandung. Hanya saja saat ini, bermukim di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya sudah sebelas tahun tinggal Makassar” ujarnya ramah.
Saat Kang Iman memberikan materi Outbound, seolah saya merasakan kehadiran Dai kondang yang terkenal dengan MQ (Manajemen Qolbu), AA Gym.
Suara, logat, tutur kata dan gaya bicaranya yang lembut, seolah saya sedang berhadapan dan mendengar langsung Tausiah dari Ulama kondang asal Geger Kalong Bandung tersebut.
Benar dugaan saya, Kang Iman ternyata jebolan dari Manajamen Qolbu (MQ) Bandung. Yang dikelola AA Gym.
“Saya memang lama di MQ Bandung bersama AA Gym. Empat tahun. Mungkin itu yang menyebabkan gaya beliau terbawa sampai saat ini," ujar Kang Iman memberi alasan.
Sebagai trainer berpengalaman, Kang Iman telah melanglang buana ke bebagai kota di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Puluhan instansi dan organisasi menjadi mitranya.
Mengalir, santai, murah senyum, itu kesan saya saat menyimak materi outbound sekaligus tausiahnya.
Materi yang disampaikan, sebenarnya bukan hal baru. Ada dikeseharian, terutama yang terkait dengan dinamika pekerjaan di kantor. Namun, karena dibawakan trainer sekelas Kang Iman, kami seolah mendapat pengetahuan baru.
“Pada dasarnya semua manusia di dunia dalam mengarungi kehidupannya, mengharapkan dan mengejar perkara yang sama, kebahagiaan. Namun, dalam memperolehnya, beragam cara dilakukan. Ada yang mengejar kekayaan, materi dan kebendaan semata. Seperti rumah, perhiasan, kendaraaan. Pun ada yang mengejar pangkat, jabatan, ketenaran, pujian, kehormatan. Faktanya saat mereka mendapatkannya, malah banyak yang depresi, bunuh diri. Ini membuktikan diantara keduanya hanya ada kebahagian semu, palsu.
Namun, ada kebahagiaan hakiki yang tidak bisa dibandingkan keduanya, ialah kebahagiaan spiritual. Kebahagiaan itu letaknya dalam hati. Mungkin ia tidak kaya, tidak terkenal. Namun, sejatinya ia telah mendapatkan semuanya."
Masih banyak materi dan tausiah Kang Iman. Terlalu panjang jika dituliskan di sini.
“Hatur nuhun, Kang. Keren pisan.
Malino, 14 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar