TROPIKA DAN TERSIANA

Telah menjadi rahasia umum. Sejak dulu. Di tempat kami. Saat tubuh merasakan keluhan panas dingin (meriang), tenggorokan sakit, mual, mulut pahit, sakit kepala, itu mengarah kepada salah satu gejala penyakit Malaria.

Untuk mendeteksi lebih akurat, perlu pemeriksaan laboratorium di klinik atau rumah sakit. Metodenya: Mengambil sampel darah di jari, diolesi pada selembar kaca kecil, ditetesi zat tertentu, dikeringkan, lalu dilihat di kaca pembesar (mikroskop). Seluruh rangkaian pengambilan darah hingga diketahui hasilnya, sekitar 15 s.d. 30 Menit. Tidak beda jauh pada diagnosa rapid tes.

Tidak semua gejala muncul. Kadang cuma panas sedikit, jika diperiksa ternyata terserang malaria. Penyakit ini sangat berbahaya, jika tidak segera ditangani secara cepat. Pada masa lalu, Malaria pernah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di seluruh daratan Papua.

Ada dua jenis Malaria yang dikenal di masyarakt umum. Penduduk menyebutnya Malaria Tropika dan Malaria Tersiana. Keduanya mempunyai gejala dan keluhan yang sama.

Bedanya, Malaria Tropika serangannya mendadak. Jika segera ditangani, cepat sembuh. Malaria Tersiana, gejalanya ringan tapi sembuhnya lama.

Selain dengan pengobatan medis: Suntik, minum obat atau opname, Malaria dapat sembuh dengan minum ramuan tertentu dan “pahit-pahitan”. Buah Pare, rebusan daun pepaya, rebusan daun samiroto. Pokoknya yang pahit-pahit. Obat malaria paling popular hingga kini, Pil KB. Maaf, maksud saya Pil Kina.

Alkisah, pada suatu hari, ada penduduk yang merasakan gejala seperti di atas. Lalu tanpa sengaja minum air di sungai yang di dalamnya ada rendaman pohon tumbang. Seketika sembuh. Setelah diselidiki namanya Pohon Kina. Rasanya puuuuaaaahhhiiiittt tenan. Wallahu alam.

Saat ini saya merasakan hal yang sama, gejalanya juga sama. Makanya yang terbetik dalam benak saya, ya, menulis tentang malaria.

Terapi yang mudah, murah, biasa saya lakukan, minum air hangat sebanyak-banyaknya, makan sekenyangnya, istirahat secukupnya. Ya Robb, moga bukan penyakit yang itu…..

Jayapura, 28 Desember 2020