UANG, DAHULU DAN SEKARANG

Tepat 30 oktober 1946 untuk pertama kalinya terbit Oeang Republik Indonesia (ORI). Dikemudian hari diperingati sebagai Hari Uang National. Tepat hari ini 30 Oktober 2020.

Saat masih menimba ilmu di Sekolah Dasar dahulu, saya masih ingat, uang jajan yang diberikan orang tua, 10 Rupiah, kadang 25 Rupiah. Uang sebanyak itu sudah bisa jajan kenyang di sekolah.

Pernah suatu hari, saya ke sekolah membawa uang 100 Rupiah. Uang logam bergambar rumah gadang Sumatera Barat. Saya serasa menjadi orang kaya di sekolah. Bahkan saya mampu meneraktir teman-teman sekelas. Membelikan es krim, gorengan, sampai bakso.

Komparasikan dengan keadaan sekarang, bahkan uang 1000 Rupiah seolah tidak berharga. Hanya cukup beli satu biji pentol cilok. Hehehehehe.

Dalam ilmu ekonomi, penuruan nilai mata uang disebut devaluasi. Yaitu penurunan nilai mata uang suatu negara dengan sengaja oleh pemerintah terhadap nilai mata uang asing. Penyebab devaluasi, tingginya impor dan banyaknya pengangguran.

Berbeda dengan uang, baik uang kartal maupun uang giral, emas dan perak ternyata nilainya tetap stabil, sejak dulu kala, mungkin sampai akhir zaman nanti.

Andai mata uang kembali ke zaman dahulu, dengan menggunakan bahan emas dan perak. Mungkin bangsa ini telah menjadi Adidaya. Dan saat ini saya masih bisa membeli toge goreng-kuliner kegemaran- sama harganya dengan ketika bersekolah di SD dulu.

Selamat Hari Uang Nasional 2020

Jayapura, 30 Oktober 2020